KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA DI DAERAH OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA MASERAL

Mulyadin, Agung (2020) KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA DI DAERAH OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA MASERAL. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_Agung Mulyadin_122.15.006_AWAL.pdf] Text
TA_Agung Mulyadin_122.15.006_AWAL.pdf

Download (591kB)
[thumbnail of TA_Agung Mulyadin_122.15.006_BAB 1.pdf] Text
TA_Agung Mulyadin_122.15.006_BAB 1.pdf

Download (59kB)
[thumbnail of TA_Agung Mulyadin_122.15.006_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
TA_Agung Mulyadin_122.15.006_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (124kB)
[thumbnail of TA_Agung Mulyadin_122.15.006_JURNAL.pdf] Text
TA_Agung Mulyadin_122.15.006_JURNAL.pdf

Download (463kB)

Abstract

Daerah penelitian termasuk kedalam cekungan Sumatera Selatan. Cekungan Sumatera Selatan terletak di sebelah timur dari Bukit Barisan dan menerus hingga ke timurlaut hingga bagian lepas pantai. Cekungan Sumatera Selatan terbentuk selama pemekaran berarah timur-barat pada akhir pre-Tersier hingga awal Tersier. Aktivitas orogenik selama akhir Zaman Kapur hingga Kala Eosen membagi cekungan menjadi empat sub cekungan. Secara petrografis, batubara pada daerah penelitian ini tersusun oleh huminit sebesar 76.4% - 88%, liptinit sebesar 2.4% - 10.6%, inertinit sebesar 5.2% - 16.4% dan mineral matter sebesar 0.4% - 3.4%. Diagram segitiga fasies telocollinite (T), fusinite + semifusinite (F), inertodetrinite (detrohuminite + sporinite + discrete macrinite) (D) yang dikenal sebagai diagram TFD dari Marchioni, menunjukkan bahwa batubara ini terendapkan dalam fasies limnic. Sementara itu, berdasarkan diagram fasies pengawetan struktur jaringan (TPI) terhadap indeks gelifikasi (GI), batubara tersebut terendapkan pada fasies limnic (low moor). Kemudian, berdasarkan diagram indeks pengaruh air tanah (GWI) terhadap indeks vegetasi (VI) lingkungan batubara tersebut termasuk kedalam tipe ombrotrophic (high moor) yaitu suplai air yang didapat hanya dari air hujan sehingga sedikit nutrisi yang didapat oleh lingkungan pengendapan batubara tersebut, dan derajat vegetasi termasuk kedalam tipe bog mengindikasikan bahwa tanaman yang tumbuh di daerah tersebut yaitu tumbuhan perdu. Analisis seam batubara berdasarkan deskripsi singkapan terdapat 8 seam, sedangkan berdasarkan metode penampang terdapat 4 seam.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Santoso, Andyono Broto
NIDN0413028008
Thesis advisor
Sirait, Samuel
NIDN0431039202
Uncontrolled Keywords: Batubara, maseral, lingkungan pengendapan, analisis seam.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 28 Jul 2024 13:24
Last Modified: 28 Jul 2024 13:24
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/857

Actions (login required)

View Item
View Item