PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI OLEH PENGGUNA JALAN SAAT PENERAPAN KEBIJAKAN SISTEM GANJIL GENAP (STUDI KASUS : JL. JENDERAL SUDIRMAN)

Salah satu ruas jalan yang sering mengalami kemacetan adalah ruas jalan Jenderal Sudirman. Tingginya tingkat kemacetan tersebut dikarenakan tingginya jumlah pengguna transportasi pribadi. Tingkat kemacetan yang tinggi di jalan Jenderal Sudirman akan menghambat aktivitas dan akan berdampak pada sektor�sektor ekonomi yang ada pada Kawasan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan sebagai langkah strategi untuk mengurangi penggunaan trasportasi pribadi salah satunya kebijakan sistem Ganjil Genap. Konsep kebijakan Ganjil-Genap dalam upaya mereduksi jumlah pengguna transportasi pribadi di Jakarta yaitu dengan mendorong pengguna jalan untuk beralih ke moda transportasi publik. Namun, pada penerapannya, masih terdapat kemacetan pada waktu tertentu yang menjadi evaluasi apakah kebijakan Ganjil Genap benar-benar efektif dalam mendorong pengguna jalan untuk menggunakan transportasi publik. Oleh karena itu, dilakukan penelitian guna mengidentifikasi pengaruh kebijakan Ganjil Genap terhadap pemilihan moda transportasi di ruas jalan Jenderal Sudirman. Berdasarkan keadaan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan moda transportasi oleh pengguna jalan saat penerapan kebijakan sistem ganjil genap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran dengan kesimpulan yang didapatkan yaitu; 1) kemacetan terus meningkat akibat meningkatnya jumlah pengguna transportasi pribadi, 2) Terdapat 19% pengguna jalan yang melakukan peralihan moda transportasi dengan 9,43% di antaranya beralih ke moda transportasi publik, 3) Terdapat perbedaan preferensi pengguna jalan dalam memilih moda transportasi.