PENGGUNAAN ADVANCED WIRELINE LOG UNTUK ANALISA DATA LOG KONVENSIONAL

Konventional log umumnya digunakan dalam melakukan evaluasi formasi suatu lapangan. Baik log radioaktif, log resisitivitas dan log sonik digunakan dengan harapan hasil interpretasi berupa volume clay, porositas dan saturasi air. Hasil interpretasi ini menjadi parameter penting dalam penentuan besarnya cadangan hidrokarbon. Akan tetapi, kehadiran volcanic material pada Lapangan Rum menyebabkan pembiasan pada konventional log, terutama log radioaktif yang terpengaruh oleh kandungan radiaktif dari volcanic material. Penggunaan advance log pada lapangan ini membantu dalam melakukan evaluasi formasi. Advance log yang digunakan adalah Elemental Capture Spectroscopy (ECS) dan Combinable Magnetic Resonance (CMR). ECS bekerja dengan merekam material-material didalam formasi dan salah satu material yang direkam adalah clay sedangkan CMR menghitung porositas secara independen tanpa terpengaruh oleh kondisi batuan. Hasil interpretasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan konvensional log kemudian divalidasi oleh advance log sehingga didapatkan parameter konventional log yang cocok untuk digunakan pada Lapangan Rum. Berdasarkan hasil interpretasi litologi didapatkan bahwa log neutron-density lebih baik digunakan dalam perhitungan volume clay. Kemudian didapatkan log sonik yang sudah dimodifikasi terhadap CMR lebih baik untuk perhitungan porositas. Sehingga dari hal tersebut dan dengan menggunakan parameter persamaan Archie (a, m, n, dan Rw) didapatkan hasil interpretasi saturasi air yang merepresentasikan kondisi reservoir sebenarnya.