ANALISIS PERBANDINGAN KEHILANGAN PRATEGANG AKIBAT VARIASI LETAK TENDON PADA GIRDER JEMBATAN BETON PRATEGANG

Yamin, Ibham (2019) ANALISIS PERBANDINGAN KEHILANGAN PRATEGANG AKIBAT VARIASI LETAK TENDON PADA GIRDER JEMBATAN BETON PRATEGANG. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_AWAL.pdf] Text
TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_AWAL.pdf

Download (418kB)
[thumbnail of TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_BAB 1.pdf] Text
TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_BAB 1.pdf

Download (228kB)
[thumbnail of TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
TA_111.15.004_IBHAM YAMIN_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (91kB)

Abstract

Pemberian tegangan pada beton prategang mengakibatkan kehilangan gaya prategang (loss prestressed). Bentuk yang umum digunakan pada balok pratarik adalah tendon lurus dan untuk balok pascatarik adalah tendon lengkung. Dalam perencanaan struktur jembatan beton prategang kehilangan gaya prategang harus dipertimbangkan, karena tegangan pada tendon beton prategang berkurang secara kontinu seiring berjalannya waktu. Banyaknya faktor yang saling terkait, untuk keefektifan desain letak tendon di sepanjang bentang perlu diperhatikan, hingga tarik yang terjadi di serat ekstrim balok hanya terbatas atau tidak ada sama sekali di penampang. Penelitian pada tugas akhir ini penulis menggunakan PC I, U, dan Box Girder dengan 4 kondisi letak tendon yaitu kabel tendon lurus ditempatkan berada pada sumbu netral sehingga eksentrisitas = 0 (kondisi1), kabel tendon lurus ditempatkan berada pada 1/6 h sehingga eksentrisitas ≠ 0 (kondisi2), kabel tendon memiliki lintasan berbentuk draped /parabola (kondisi3), dan kondisi tendon memiliki lintasan berbentuk harped (kondisi4). Hasil kehilangan prategang terbesar adalah PC I Girder (kondisi2) = 395.81 MPa (26.07%), PC U Girder (kondisi3) = 418.77 MPa (27.58%), dan PC Box Girder (kondisi4) = 371.14 MPa (24.44%), sedangkan kehilangan prategang terkecil adalah PC I Girder (kondisi3) = 367.44 MPa (24.2%), PC U Girder (kondisi3) = 364.12 MPa (23.9%), dan PC Box Girder (kondisi2) = 359.81 MPa (23.6%). Kondisi 1 pada semua bentuk girder tidak cocok digunakan karena melampaui nilai tegangan yang diizinkan pada tegangan izin dan lendutan izin pada semua bentuk girder aman untuk setiap kondisi.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Zuraida, Siswanti
UNSPECIFIED
Thesis advisor
Ilham, Ilham
UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kehilangan prategang, Variasi tendon, Kontrol tegangan, Kontrol lendutan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Sipil
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 26 Jul 2024 08:25
Last Modified: 26 Jul 2024 08:25
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/687

Actions (login required)

View Item
View Item