ANALISIS KEEKONOMIAN RANCANGAN MODIFIKASI SISTEM KENDALI PADA MESIN KEMPA DI PERDANA MILL

Data pembandingan minyak lolos (oil loss) berdasarkan ketinggian isi tangki pelumat pada Stasiun Ekstraksi di Perdana Mill menunjukkan bahwa pada saat ketinggian tangki lebih rendah dari 3/4 minyak lolos pada serabut mesin kempa lebih tinggi dibandingkan pada saat ketinggian tangki lebih besar dari 3/4. Standar minyak lolos dalam serabut yang ditetapkan oleh pabrik, yaitu sebesar 0,58 persen massa terhadap tandan buah segar (TBS). Agar patuh kepada standar ketinggian isi tangki pelumat, Koordinator Asisten Maintenance and repair mengajukan rancangan modifikasi sistem kendali yang mengaitkan antara ketinggian isi tangki pelumat dan proses pada mesin kempa, namun keekonomian rancangan belum dihitung. Keekonomian terhadap rancangan modifikasi sistem kendali mesin kempa dihitung dengan metode payback period. Tahapan metode payback period, yaitu (1) biaya investasi awal, (2) penghematan biaya, (3) jangka waktu pengembalian investasi, (4) penentuan kelayakan dilakukan berdasarkan pembandingan jangka waktu pengembalian investasi dengan asumsi umur komponen rancangan. Berdasarkan metode payback period, investasi awal adalah untuk biaya bahan dan pembuatan rancangan modifikasi sistem kendali mesin kempa dengan jumlah enam mesin kempa sebesar Rp 5.272.278,-. Pembandingan minyak lolos pada serabut mesin kempa saat ketinggian isi tangki pelumat lebih besar dari 3/4 dan lebih kecil dari 3/4 adalah penghematan minyak lolos sebesar 0,052 persen terhadap TBS dengan kapasitas olah Perdana Mill 2 x 40 ton TBS/jam. Dengan harga jual crude palm oil (CPO) per kg pada bulan April 2016 adalah Rp 9.747,- maka penghematan biaya sebesar Rp 405.475,- per jam olah TBS. Berdasarkan pada biaya investasi awal serta penghematan minyak lolos, pengembalian dana dapat dicapai dalam 13 jam mengolah TBS.