PERANCANGAN ALAT PENGOLAH LIMBAH SAYURAN MENJADI PELET IKAN

Kebutuhan akan pakan mencapai 60—70% dari total kebutuhan budidaya lele sehingga perlu adanya pakan alternatif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan para peternak lele (Achadri.Y,2018). Pemberian pakan dalam budidaya ikan lele dapat menggunakan beberapa jenis pakan, diantaranya yaitu pelet dan pakan alternatif sayuran. Limbah organik sayuran dapat diolah menjadi bahan baku pakan ikan karena di dalamnya masih banyak nutrisi yang dapat dimanfaatkan. Pembuatan pakan terdiri dari beberapa proses baik pelet atapun pakan alternatif sayuran. Proses tersebut di antaranya adalah pemilahan, pencucian, pencacahan, pengeringan, pencampuran dan pencetakan. Pembuatan pakan alternatif ini mudah dilakukan dalam skala rumahan namun pengerjaannya masih menggunakan cara manual dengan alat sederhana sehingga pengerjaannya butuh waktu yang lama. Sedangkan alat pembuatan pelet ikan khusus yang ada masih dalam skala industri yang tidak cocok secara kapasitas dan ukuran serta harganya relatif mahal. Data primer diperoleh melalui survey lapangan dengan metode shadowing dan wawancara terstruktur berikut dokumentasi proses pembuatan pakan dan pelet. Hasil data dianalisi melalui research board analysis. Hasil analisis mengantarkan pada skema kasar produk. Proses pembuatan pakan dan bagaimana rancangan alatnya. Studi yang dilakukan adalah studi konfigurasi komponen, studi antropometri dan ergonomi, studi bentuk melalui metode analytcial prototyping dan studi fungsi pengukuran keberhasilan produk melalui konfirmasi kepada calon pengguna dengan metode online focus group discussion. Hasil perancangan menghasilkan alat pembuat pelet yang mengakomodasi proses pembuatan pelet kecuali pencucian dan pemilahan.