PERANCANGAN BEKASI ART SPACE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Kota Bekasi dihuni beragam etnik yang membuatnya kaya akan seni dan budaya. Kekayaan seni dan budaya yang ada di Kota Bekasi diwariskan secara turun temurun dari para leluhur. Seni dan budaya khasnya, antara lain, Lenong dan tradisi Ngarak Barong, yang mulai terlupakan juga hampir punah keberadaannya menurut Jurnal Sejarah Sosial Kota Bekasi dan Jurnal Transformasi Budaya Lokal Tradisi Ngarak Barong Terhadap Akulturasi Budaya Modern pada Masyarakat Kampung Legok Bekasi. Kota Bekasi telah memiliki gedung kesenian yang diresmikan pada 6 Februari 2018, namun penggunaannya belum sesuai dengan fungsinya. Alih-alih sebagai tempat pelestarian seni budaya, gedung kesenian sering kali digunakan untuk resespsi pernikahan. Kota Bekasi masih kekurangan fasilitas untuk mendukung kegiatan pelestarian seni dan budaya lokal. Karena itu, Kota Bekasi membutuhkan fasilitas yang dapat menjadi wadah bagi para pelaku seni dan warganya untuk melestarikan, mengembangkan dan mengekspresikan kekayaan seni dan budaya lokal, juga menjadi ikon sekaligus daya tarik wisata baru. Fasilitas seni dan budaya yang baru tersebut, yaitu Bekasi Art Space akan dikembangkan di Bekasi Utara. Pendekatan perancangan yang digunakan yaitu Arsitektur Kontemporer untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan zaman, sehingga dapat menarik minat tak hanya pelaku seni lokal juga pengunjungnya. Kontemporer sendiri dapat diartikan sebagai “kekinian”, dimana bentuk-bentuk kontemporer tidak terikat oleh langggam tertentu dan dapat mengundang berbagai macam ekspresi bagi yang mengapresiasinya.