UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KATIONISASI PATI TAPIOKA SEBAGAI RETENTION AID PADA PROSES PEMBUATAN KERTAS TULIS CETAK

Bahan kimia pengendali sangat dibutuhkan untuk membantu runnability proses pembuatan kertas tulis cetak, seperti membantu mengikat dan meningkatkan retensi yang dapat menahan bahan-bahan kimia pada stock seperti filler dan fines. Pati merupakan karbohidrat yang merupakan polimer glukosa dan terdiri dari amilosa dan amilopetktin. Penggunaan pati dalam dunia industri terbilang cukup banyak dimanfaatkan, termasuk didalam industri kertas. Di dalam pemanfaatan pati sebagai bahan kimia pengendali yang dapat meningkatkan nilai retensi, pati asli masih memerlukan modifikasi karena memiliki sifat fisik dan kimia yang kurang sesuai untuk digunakan secara luas. Modifikasi kationisasi pati merupakan salah satu cara untuk dapat mengubah sifat kimia dan fisik pati secara alami, sehingga pati yang memiliki muatan anionik diubah secara kimia agar muatannya dapat berubah dari muatan negatif menjadi positif. Muatan pati modifikasi sangat berpengaruh dalam proses pembuatan kertas, dimana serat yang memiliki muatan negatif akan lebih mudah terikat dengan bahan pengendali seperti modifikasi kationisasi pati kationik yang memiliki muatan positif. Dalam proses modifikasi pati, variabel waktu dan suhu kationisasi menggunakan cationic reagen akan berpengaruh pada muatan yang akan dihasilkan. Pada suhu 40oC menghasilkan muatan pada waktu modifikasi selama 4 jam sebesar 3791 µeq, 6 jam sebesar 3802 µeq, dan 8 jam sebesar 3968 µeq . Sementara pada suhu 50oC menghasilkan muatan pada waktu modifikasi selama 4 jam sebesar 4552 µeq, 6 jam sebesar 3868 µeq, dan 8 jam sebesar 3469 µeq Muatan yang dihasilkan dari setiap variabel modifikasi akan memberikan pengaruh terhadap kualitas retensi dari proses pembuatan kertas tulis cetak.