PERANCANGAN PUSAT BUDAYA OSING DI BANYUWANGI DENGAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

Budaya adalah salah satu aspek yang sangat penting keberadaanya, karena budaya adalah warisan turun temurun yang diberikan oleh masyarakat suatu daerah. Dan dimasa sekarang budayan terancam hilang, karena masayarakatnya sudah banyak yang tidak lagi tertarik pada budaya dan tradisinya. Tidak terkecuali pada masyarakat Banyuwangi terhadap Budaya Osing yang merupakan budaya asli daerahnya. Meski pemerintah gencar melaksanakan acara wisata yang bertema kebudayaan dan cukup berhasil, namun sebagian besar dari generasi mudanya memiliki ketertarikan yang kecil terhadap budayanya. Hal ini sangat berbahaya jika berlangsung terus menerus, akibatnya punahnya budaya dan tradisi daerah setempat karena tidak adanya penerus yang memahami dan mengerti tentang Budaya Osing. Fenomena ini dapat dilihat dari data pengetahuan tentang budaya Osing hanya ada 20% dari 35 responden yang mengetahui dengan baik Budaya Osing. Dan pada data pariwisata yang ingin dikunjungi hanya 17% dari 35 responden yang ingin mengunjungi pariwisata dengan bertema budaya. Sehingga untuk menyelesaikan masalah ini dirancang Pusat Budaya Osing sebagai sarana pelestarian dan edukasi mengenai segala sesuatu tentang budaya Osing. Data di atas didapatkan dari kuisioner yang dibuat oleh perancang dan diisi oleh 35 koresponden. Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan kriteria desain dari Pusat Budaya Osing yang dapat menampng segala fasilitas yang dapat membatu tujuan adanya pusat budaya. Hasil rancangan harus menggambarkan identitas Budaya Osing dan ruang- ruang yang diciptakan harus rekreatif dan interaktif. Sehingga menarik pengunjung untuk datang dan belajar mengenai budaya dan tradisi Osing.