KAJIAN HUBUNGAN TEKANAN KERJA BACK PRESSURE VESSEL TERHADAP MOISTURE KERNEL STUDI KASUS PABRIK KELAPA SAWIT CIPTAMAS BUMI SELARAS

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan fasilitas penting dalam industri minyak kelapa sawit yang mengubah tandan buah segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). CPO adalah minyak nabati yang diekstrak dari inti atau biji kelapa sawit, sementara PKO adalah minyak kasar yang diperoleh melalui ekstraksi mekanis. Proses produksi di PKS melibatkan serangkaian tahapan yang berurutan, dimulai dari penimbangan dan penyortiran TBS di stasiun penerimaan hingga pemurnian CPO di stasiun klarifikasi dan ekstraksi kernel di stasiun nut dan kernel. Stasiun kernel adalah tempat pengolahan biji sawit dan serat press dari stasiun press, menghasilkan produk seperti kernel, shell, dan serat. Keberhasilan pengolahan kernel sangat bergantung pada parameter tertentu seperti kadar air kernel, kotoran, dan kerusakan kernel. Pengeringan kernel adalah tahap kritis dalam proses ini, di mana mesin heater memainkan peran utama dalam menghasilkan panas yang diperlukan. Seiring berjalannya waktu, mesin heater mengalami penurunan efisiensi kerja, memengaruhi laju transfer panas yang diperlukan untuk pengeringan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah efisiensi mesin heater dengan mengusulkan pengaturan baru dalam penyediaan uap berdasarkan perhitungan efisiensi kerja mesin. Dengan demikian, penelitian ini membantu memastikan bahwa laju transfer panas yang dibutuhkan untuk pengeringan kernel tetap sesuai dengan parameter standar, terutama terkait kadar air kernel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional stasiun kernel di PKS dan memastikan kualitas produk kernel sesuai dengan standar industri.