PRINSIP PERANCANGAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI PUSAT KOTA KECAMATAN CIKARANG UTARA

Sebagai wilayah yang dekat dengan Ibukota Jakarta, Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang mempunyai mobilitas yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Bekasi ini dilalui oleh jalan arteri primer dan kolektor sekunder yang menghubungkan antar Kota atau Kabupaten yang terletak di Wilayah Pengembangan 1 atau di Bekasi bagian tengah. Persimpangan pertemuan Jl. R.E. Martadinata dengan Jl. Industri Cikarang yang memiliki berbagai macam kegiatan yang membutuhkan suatu ruang dan fasilitas publik yang memadai agar dapat mendukung keberlangsungan dari masing – masing kegiatan serta menciptakan ruang pergerakan yang lancar sebagai fungsi utama dari jalan itu sendiri. Namun, kondisi persimpangan Jl. R.E. Martadinata dan Jl. Industri Cikarang pada saat ini sangat tidak teratur, pergerakan kendaraan terhambat, kondisi ruang dan fasilitas publik yang tidak lengkap dan tidak nyaman, sehingga terjadi konflik antara masing – masing pengguna koridor jalan. Maka dari itu, dibutuhkan suatu penanganan dengan perumusan prinsip – prinsip perancangan di persimpangan pertemuan Jl. R.E. Martadinata dengan Jl. Industri Cikarang dalam lingkup ruang publik yang menjadi tujuan dalam penelitian ini. Prinsip – prinsip perancangan yang dihasilkan dalam fasilitas pejalan kaki di pusat kota Kecamatan Cikarang Utara berupa arahan rancangan terhadap ruang pejalan, ruang badan jalan, ruang, dan halaman bangunan yang dapat diakses publik, serta ruang terbuka hijau. Arahan rancangan tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang – ruang dalam pusat kota yang mudah diakses, memberikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan bagi para penggunanya. Prinsip perancangan terhadap ruang pejalan harus dapat mengakomodasi kegiatan berjalan kaki yang lancar bagi semua orang dan tidak terjadi konflik, mudah diakses, serta tidak membahayakan pejalan. Ruang badan jalan yang mampu mengakomodasi pergerakan kendaraan tanpa terjadinya hambatan. Ruang halaman bangunan yang dapat diakses publik dapat dimanfaatkan publik sebagai ruang interaksi sosial tanpa mengganggu fungsi utama dari halaman bangunan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kajian literatur terhadap literatur mengenai prinsip perancangan fasilitas pejalan kaki di pusat kota Kecamatan Cikarang Utara. Kajian terhadap normatif dan literatur tersebut akan menghasilkan suatu kriteria – kriteria prinsip perancangan fasilitas pejalan kaki di pusat kota disertai dengan indikator sebagai tolak ukur pencapaian. Kriteria dan indikator ini digunakan dalam tinjauan wilayah studi untuk mengetahui kondisi sendiaan fasilitas pejalan kaki dan kebutuhan akan fasilitas pejalan kaki untuk pusat kota. Kurangnya sediaan terhadap kebutuhan fasilitas pejalan kaki akan menimbulkan persoalan – persoalan serta konflik pengguna fasilitas pejalan kaki di pusat kota. Persoalan serta konflik pengguna dalam persimpangan jalan yang fungsi kawasannya sebgai perdagangan dan jasa akan menghasilkan prasarana dan sarana pejalan kaki untuk pusat kota, prasarana dan sarana fasilitas pejalan kaki yang perlu diatur dan dipertimbangkan dalam perancagan. Prinsip – prinsip perancangan untuk penanganan fasilitas pejalan kaki di pusat kota dalam kawasan perdagangan dan jasa disusun berdasarkan prasarana dan sarana fasilitas pejalan kaki yang perlu diatur dan aspek yang dipertimbangkan keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan estetika untuk fungsi lahan perdagangan dan jasa yang berasal dari perbandingan persoalan di kondisi eksisting, peraturan normatif, dan kajian literatur telah dirumuskan.