KAJIAN HUBUNGAN VOLUME ALIRAN SLUDGE DAN KADAR AIR SLUDGE TERHADAP OIL LOSSES PADA SLUDGE SEPARATOR MENGGUNAKAN METODE REGRESI (STUDI KASUS DI PABRIK KELAPA SAWIT STEELINDO WAHANA PERKASA)

Heavy phase merupakan limbah cair hasil dari pengolahan pabrik kelapa sawit yang berupa padatan dan cairan yang mana masih mengandung minyak. Heavy phase dihasilkan dari pemisahan padatan, cairan dan minyak di sludge separator. Oil losses pada heavy phase sludge separator harus rendah, oleh karena itu volume aliran sludge yang masuk ke dalam sludge separator dan kadar air yang terkandung didalam sludge harus dijaga dan dikontrol, perlu ditentukan volume aliran dan kandungan air di dalam sludge yang minimal agar nilai oil losses yang dihasilkan bisa di bawah standar yang ditetapkan PT. KLK Group yaitu < 0.9%. Penelitian ini mengkaji hubungan antara volume aliran sludge terhadap oil losses dan kadar air didalam sludge terhadap oil losses menggunakan metode regresi linear untuk menentukan besar minimal volume aliran yang masuk sludge separator dan kadar air minimal yang terkandung pada sludge. Pengambilan data sampel heavy phase berdasarkan variasi besar volume aliran sludge yang masuk ke dalam sludge separator, setiap sampel dilakukan analisis untuk mengetahui kadar oil losses dan kadar air yang terkandung didalamnya. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan hubungan volume aliran sludge terhadap oil losses sebesar -0.94 dan kadar air sludge terhadap oil losses sebesar -0.72, serta pengaruh yang diberikan volume aliran sludge terhadap oil losses sebesar 89.52%, 10.48% disebabkan oleh faktor lain dan pengaruh yang diberikan kadar air didalam sludge terhadap oil losses sebesar 51.14%, 48.86% disebabkan faktor lainnya. Didapatkan besar volume aliran sludge agar nilai oil losses yang dihasilkan lebih kecil dari standar yang ditetapkan, yaitu 16.10 m³/h, sedangkan untuk kadar air yang terkandung di dalam sludge didapatkan sebesar 92.32 – 95%.