Jasanagara, Faradilla Putri (2021) PENENTUAN TITIK BOR SUMUR AIR BERDASARKAN POTENSI AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI DESA WONOKERTO, KEC. TURI, KAB. SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_FARADILLA PUTRI JASANAGARA_122.16.008_AWAL - Faradilla Putri Jasanagara.pdf
Download (812kB)
TA_FARADILLA PUTRI JASANAGARA_122.16.008_BAB 1 - Faradilla Putri Jasanagara.pdf
Download (309kB)
TA_FARADILLA PUTRI JASANAGARA_122.16.008_JURNAL TUGAS AKHIR - Faradilla Putri Jasanagara.pdf
Download (1MB)
TA_FARADILLA PUTRI JASANAGARA_122.16.008_DAFTAR PUSTAKA - Faradilla Putri Jasanagara.pdf
Download (318kB)
Abstract
Menurut Hendrayana (2013), Kecamatan Turi memiliki persentase pemanfaatan air tanah yang rendah yaitu 2,52%, sehingga diperlukan upaya untuk memaksimalkan potensi sumber daya air yang tersedia. Desa Wonokerto merupakan daerah imbuhan air tanah yang ada di lereng tengah Gunungapi Merapi. Sifat air sebagai penghantar listrik yang baik dapat dimanfaatkan untuk mencari air tanah dalam lapisan akuifer menggunakan metode geolistrik. Data geolistrik yang digunakan berasal dari laporan penyelidikan geolistrik dengan menggunakan Konfigurasi Schlumberger. Terdapat 4 data lintasan geolistrik, yaitu CTR-1, CTR-2, CTR-3, dan CTR-4. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan lapisan akuifer yang berpotensi mengandung air tanah yang baik, secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, lithologi yang ada di daerah penelitian ada 5 jenis, yaitu andesit yang dikategorikan sebagai akuifug, breksi vulkanik yang dikategorikan sebagai akuiklud, aglomerat yang dikategorikan sebagai akuitar, batupasir yang dikategorikan sebagai akuifer, dan pasir kerikil sebagai bagian atas dari permukaan tanah. Lapisan yang difokuskan pada penelitian ini adalah lapisan batupasir yang merupakan akuifer dengan volume 1,185,391 m3 . Dibuat 4 penampang sayatan akuifer berarah utara-selatan dan 6 penampang sayatan akuifer berarah barat-timur dengan interval jarak 25 meter. Didapatkan 3 titik strategis yang berpotensi untuk dijadikan titik sumur air yang baru dengan ketebalan akuifer 19 meter, 22 meter, dan 43 meter.Menurut Hendrayana (2013), Kecamatan Turi memiliki persentase pemanfaatan air tanah yang rendah yaitu 2,52%, sehingga diperlukan upaya untuk memaksimalkan potensi sumber daya air yang tersedia. Desa Wonokerto merupakan daerah imbuhan air tanah yang ada di lereng tengah Gunungapi Merapi. Sifat air sebagai penghantar listrik yang baik dapat dimanfaatkan untuk mencari air tanah dalam lapisan akuifer menggunakan metode geolistrik. Data geolistrik yang digunakan berasal dari laporan penyelidikan geolistrik dengan menggunakan Konfigurasi Schlumberger. Terdapat 4 data lintasan geolistrik, yaitu CTR-1, CTR-2, CTR-3, dan CTR-4. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan lapisan akuifer yang berpotensi mengandung air tanah yang baik, secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, lithologi yang ada di daerah penelitian ada 5 jenis, yaitu andesit yang dikategorikan sebagai akuifug, breksi vulkanik yang dikategorikan sebagai akuiklud, aglomerat yang dikategorikan sebagai akuitar, batupasir yang dikategorikan sebagai akuifer, dan pasir kerikil sebagai bagian atas dari permukaan tanah. Lapisan yang difokuskan pada penelitian ini adalah lapisan batupasir yang merupakan akuifer dengan volume 1,185,391 m3 . Dibuat 4 penampang sayatan akuifer berarah utara-selatan dan 6 penampang sayatan akuifer berarah barat-timur dengan interval jarak 25 meter. Didapatkan 3 titik strategis yang berpotensi untuk dijadikan titik sumur air yang baru dengan ketebalan akuifer 19 meter, 22 meter, dan 43 meter.Menurut Hendrayana (2013), Kecamatan Turi memiliki persentase pemanfaatan air tanah yang rendah yaitu 2,52%, sehingga diperlukan upaya untuk memaksimalkan potensi sumber daya air yang tersedia. Desa Wonokerto merupakan daerah imbuhan air tanah yang ada di lereng tengah Gunungapi Merapi. Sifat air sebagai penghantar listrik yang baik dapat dimanfaatkan untuk mencari air tanah dalam lapisan akuifer menggunakan metode geolistrik. Data geolistrik yang digunakan berasal dari laporan penyelidikan geolistrik dengan menggunakan Konfigurasi Schlumberger. Terdapat 4 data lintasan geolistrik, yaitu CTR-1, CTR-2, CTR-3, dan CTR-4. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan lapisan akuifer yang berpotensi mengandung air tanah yang baik, secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, lithologi yang ada di daerah penelitian ada 5 jenis, yaitu andesit yang dikategorikan sebagai akuifug, breksi vulkanik yang dikategorikan sebagai akuiklud, aglomerat yang dikategorikan sebagai akuitar, batupasir yang dikategorikan sebagai akuifer, dan pasir kerikil sebagai bagian atas dari permukaan tanah. Lapisan yang difokuskan pada penelitian ini adalah lapisan batupasir yang merupakan akuifer dengan volume 1,185,391 m3 . Dibuat 4 penampang sayatan akuifer berarah utara-selatan dan 6 penampang sayatan akuifer berarah barat-timur dengan interval jarak 25 meter. Didapatkan 3 titik strategis yang berpotensi untuk dijadikan titik sumur air yang baru dengan ketebalan akuifer 19 meter, 22 meter, dan 43 meter.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Santoso, Andyono Broto NIDN0413028008 Thesis advisor Sirait, Samuel NIDN0431039202 |
Uncontrolled Keywords: | Air tanah, akuifer, geolistrik, pemodelan, sumur air. |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 28 Jul 2024 14:03 |
Last Modified: | 28 Jul 2024 14:03 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/865 |