ZONASI ALTERASI DAN ANALISIS TINGKAT KESTABILAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA DI PIT NORTH OSELA, SITE BAKAN, PT J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA

Mufti, Yanda (2019) ZONASI ALTERASI DAN ANALISIS TINGKAT KESTABILAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA DI PIT NORTH OSELA, SITE BAKAN, PT J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_122.15.016_YANDA MUFTI_AWAL.pdf] Text
TA_122.15.016_YANDA MUFTI_AWAL.pdf

Download (254kB)
[thumbnail of TA_122.15.016_YANDA MUFTI_BAB 1.pdf] Text
TA_122.15.016_YANDA MUFTI_BAB 1.pdf

Download (214kB)
[thumbnail of TA_122.15.016_YANDA MUFTI_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
TA_122.15.016_YANDA MUFTI_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (168kB)

Abstract

Indonesia adalah negara khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama mineral. Sumber daya mineral adalah komoditas yang peling penting karena memiliki keuntungan yang dihasilkan cukup besar dan ekonomis, salah satunya adalah emas. Sistem penambangan dalam prospek penelitian menggunakan sistem penambangan terbuka yang memiliki sistem prosedur keamanan sendiri dan digunakan untuk menjaga keselamatan para pekerjanya dan membuat pekerjaan yang dilakukan lebih efesien dan efektif. Salah satu elemen berupa stabilitas lereng di lokasi tambang yang diharapkan tidak terjadinya longsor dan tetap stabil sehingga produksi emas dalam prospek tercapai dengan kapasitas produksi 100.000 oz per tahun. Analisis kestabilan lereng tambang menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR), Geological Strength Index (GSI), Slope Mass Rating (SMR) dan analisis kinematika untuk mengetahui potensi longsoran pada setiap lereng tambang. Metode ini memiliki parameter klasifikasi massa batuan dan klasifikasi kestabilan lereng yang dapat diamati secara langsung dilapangan.Untuk menganalisis tingkat stabilitas lereng, data berupa parameter kasifikasi massa batuan dapat diambil menggunakan pemetaan windows (Wyllie dan Mah, 2004). Untuk menentukan potensi longsoran di setiap lereng tambang, dapat dilakukan proyeksi stereografis menggunakan bantuan software Dips 6.0 yang berdasarkan data pengukuran langsung dilapangan sesuai dengan klasifikasi keruntuhan (Hoek dan Brown, 2002). Jenis batuan penyusun lereng tambang ditemukan alterasi berupa argilik, argilik lanjut, dan silisik. Nilai RMR paling baik dimiliki oleh alterasi silisik dan argilik lanjut dengan di dominasi oleh kelas I dan IIA. Sedangkan alterasi argilik memiliki nilai RMR yang lebih buruk dan kisaran yang beragam dengan didominasi kelas IIB dan disusul kelas IIIA. Nilai GSI dengan tipe alterasi silisik berada pada kelas II, alterasi argilik lanjut didominasi kelas IIIB, alterasi argilik didominasi kelas IV dengan kisaran nilai pembobotan 21 – 40. Nilai SMR dengan tipe alterasi silisik berada pada kelas I, alterasi argilik lanjut didominasi kelas IIA dan alterasi argilik didominasi kelas IIIA. Semakin kecil nilai hasil pembobotan akan menyebabkan zona kerawanan longsor dikarenakan memiliki batuan penyusun lereng yang buruk. Berdasarkan hasil analisis kinematika diperoleh diskontinuitas dominan dengan arah relatif SW – NE dengan total diskontinuitas atau bidang lemah 1108. Pada area penelitian ditemukan 13 segmen yang memiliki potensi longsor, tipe longsoran guling terdapat 5 segmen, tipe longsoran bidang terdapat 4 segmen dan tipe longsoran baji terdapat 4 segmen.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Santoso, Andyono Broto
NIDN13028008
Thesis advisor
Andriansyah, Rian
NIDN0416027901
Uncontrolled Keywords: Alterasi, analisis kinematika, pemetaan windows, kestabilan lereng.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 28 Jul 2024 13:06
Last Modified: 28 Jul 2024 13:06
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/854

Actions (login required)

View Item
View Item