ANALISIS DEBIT ALIRAN RUN OFF AKIBAT PENGARUH PENAMBANGAN TERBUKA BATUGAMPING DI DAERAH BATURAJA

Ahmad, Maulana Ghulam (2019) ANALISIS DEBIT ALIRAN RUN OFF AKIBAT PENGARUH PENAMBANGAN TERBUKA BATUGAMPING DI DAERAH BATURAJA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_AWAL.pdf] Text
TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_AWAL.pdf

Download (176kB)
[thumbnail of TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_BAB 1.pdf] Text
TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_BAB 1.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
TA_122.14.011_MAULANA GHULAM AHMAD_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (120kB)

Abstract

Kegiatan penambangan terbuka merupakan proses pengambilan material/bahan galian dengan cara mengambil lapisan penutupnya terlebih dahulu, seperti kegiatan penambangan Batugamping di daerah Baturaja, Sumatera Selatan. Pada daerah ini topografi wilayah tersebut turun dan membentuk topografi yang cekung, hal tersebut akan menyebabkan terbentuknya genangan banjir pada daerah penambangan. Jika kegiatan penambangan diteruskan dengan cara memperluas wilayah penambangan, maka debit air limpasan pada wilayah tersebut akan meningkat dan area genangan banjir akan meluas, hal tersebut akan mengganggu proses penambangan. Untuk mengatasi terjadinya genangan banjir pada wilayah tersebut dibutuhkan pembuatan saluran air untuk mengalirkan air pada genangan banjir tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis untuk memprediksikan berapa besar debit air limpasan yang dihasilkan oleh curah hujan ketika wilayah tambang diperluas, agar tidak membentuk genangan banjir di wilayah penambangan, dan menentukan bentuk dan dimensi yang efisien untuk saluran air tersebut. Untuk melakukan analisis debit aliran runoff salah satu metode yang digunakan adalah menggunakan metode rasional, dalam metode ini besar intensitas hujan (I) dan luas daerah tangkapan hujan (A) berpengaruh dalam penentuan besar nilai debit runoff. Dan juga metode F. J. Mock digunakan guna mengetahui neraca air pada wilayah penelitian, apakah wilayah tersebut mengalami surplus air atau defisit (kekeringan). Setelah diketahui besar debit aliran yang akan masuk kedalam daerah penambangan kemudian adalah menentukan bentuk dan dimensi saluran. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Dapat diketahui nilai debit air limpasan pada daerah penelitian selalu terjadi perubahan setiap tahunnya. Nilai runoff terbesar terjadi pada tahun 2018 dengan besar 2.59 m3 /s dan terendah terjadi pada tahun 2009 dengan besar 1.48 m3 /s. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2018 area tangkapan hujan bertambah luas akibat pelebaran tambang Batungamping. 2) Debit air limpasan pada daerah penelitian selalu meningkat yang diakibatkan karena adanya perluasan wilayah tambang, dan nilai perubahan debit dari hasil penelitian adalah 0.06 – 0.43 m3 /s. 3) Didapatkan model saluran yang efisien agar dapat mencegah terjadinya genangan banjir. Model saluran yang dipilih adalah model trapesium dengan sudut kemiringan dinding saluran 60 ̊, dan dimensi saluran seperti berikut. (a) Lebar dasar saluran = 1,5 m (b) Tinggi muka air = 1,2 m (c) Kedalaman saluran = 2 m (d) Lebar muka air = 2,9 m.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Irawan, Dasapta Erwin
NIDN
Thesis advisor
Taufiq, Ahmad
NIDN
Uncontrolled Keywords: Intensitas hujan, runoff, neraca air, model saluran
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 28 Jul 2024 09:25
Last Modified: 28 Jul 2024 09:25
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/831

Actions (login required)

View Item
View Item