ANALISIS KESTABILAN LERENG TUNGGAL BERDASARKAN UJI LABORATORIUM PADA PEMBORAN GEOTEKNIK LUBANG BOR NOMOR LA09 DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DI DAERAH LAWELE, PULAU BUTON, SULAWESI TENGGARA

Dika, M.A.Prima (2018) ANALISIS KESTABILAN LERENG TUNGGAL BERDASARKAN UJI LABORATORIUM PADA PEMBORAN GEOTEKNIK LUBANG BOR NOMOR LA09 DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DI DAERAH LAWELE, PULAU BUTON, SULAWESI TENGGARA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_Prima Dika_122.13.024_Cover.pdf] Text
TA_Prima Dika_122.13.024_Cover.pdf

Download (536kB)
[thumbnail of TA_Prima Dika_122.13.024_BAB 1.pdf] Text
TA_Prima Dika_122.13.024_BAB 1.pdf

Download (466kB)
[thumbnail of TA_Prima Dika_122.13.024_Bibliography.pdf] Text
TA_Prima Dika_122.13.024_Bibliography.pdf

Download (299kB)

Abstract

Kestabilan lereng merupakan faktor yang sangat penting dalam penambangan karena menyangkut persoalan keselamatan manusia, keamanan alat, serta kelancaran produksi. Mengingat pentingnya kestabilan lereng dalam tambang terbuka, maka perlu dilakukan analisis mengenai kestabilan suatu lereng. Lereng yang tidak stabil merupakan faktor yang mengakibatkan terjadinya gerakan massa batuan. Gerakan massa batuan adalah gerakan turunnya massa batuan pada lereng akibat ketidakstabilan massa batuan pada lereng tersebut. Kesalahan dalam melakukan rancangan geometri lereng akan menyebabkan terjadinya keruntuhan atau longsoran. Kelongsoran akan mengganggu aktivitas penambangan seperti terhambatnya alat transportasi tambang, mobilitas alat mekanis yang bekerja, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu perlu dibuat perencanaan penambangan yang sudah memperhitungkan faktor keamanan dan kestabilan lereng daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kesetimbangan batas, yaitu metode Bishop yang proses analisisnya merupakan hasil dari kesetimbangan setiap gaya-gaya normal dan momen yang bekerja pada setiap irisan dari bidang kelongsoran lereng. Jenis longsoran pada lereng yang digunakan adalah longsoran busur. Parameter yang digunakan dalam perhitungan adalah sifat fisik berupa berat jenis batuan dan sifat mekanik batuan berupa nilai kohesi dan sudut geser dalam berdasarkan hasil uji triaksial di laboratorium. Setelah dilakukan perhitungan faktor keamanan lereng terhadap geometri lereng tunggal, dapat diberikan rekomendasi pada lereng tambang. Nilai standar faktor keamanan yang digunakan adalah berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995 dengan nilai FK ≥ 1,3. Rekomendasi yang diberikan adalah pada ketinggian 6 meter dengan sudut kemiringan antara 55° hingga 70° pada kondisi geometri lereng jenuh dengan nilai faktor keamanan terkecil 1,63. Pada ketinggian 10 meter dengan sudut kemiringan antara 55° hingga 65° pada kondisi geometri lereng jenuh dengan nilai faktor keamanan terkecil 1,57. Dan pada ketinggian 15 meter dengan sudut kemiringan antara 55° hingga 65° pada kondisi geometri lereng jenuh dengan nilai faktor keamanan terkecil 1,52.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Santoso, Andyono Broto
NIDN0413028008
Thesis advisor
Arbiansyah, M.
NIDN
Uncontrolled Keywords: Kestabilan Lereng, Kesetimbangan Batas, Faktor Keamanan.
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 28 Jul 2024 05:33
Last Modified: 28 Jul 2024 05:33
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/809

Actions (login required)

View Item
View Item