Sulastri, Asti (2018) IMPLIKASI MORFOLOGI TERHADAP PROFIL ENDAPAN NIKEL LATERIT DI KECAMATAN POMALAA, SULAWESI TENGGARA, INDONESIA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_Asti Sulastri_122.12.009_Cover.pdf
Download (398kB)
TA_Asti Sulastri_122.12.009_BAB 1.pdf
Download (130kB)
TA_Asti Sulastri_122.12.009_Bibliography.pdf
Download (13kB)
Abstract
Cadangan nikel laterit Indonesia merupakan 16% dari cadangan nikel dunia. Nikel laterit merupakan hasil pelapukan batuan ultramafik yang mengandung olivin 0,3- 0,4%. Faktor-faktor pembentukan endapan nikel laterit adalah morfologi (pola topografi), batuan induk, iklim, vegetasi, tektonik, kondisi airtanah, umur pelapukan, dan struktur. Penelitian ini difokuskan pada salah satu faktor pembentukan endapan nikel laterit yaitu morfologi yang interpretasi dari topografi. Topografi merupakan keseimbangan antara proses kimiawi dan mekanik. Topografi berkaitan dengan drainase, absorpsi air, deposisi, dan tingkat erosi. Perubahan kondisi topografi menghasilkan ketebalan endapan nikel laterit yang berbeda-beda. Penelitian yang dibuat adalah mengaitkan pengaruh besar kemiringan lereng terhadap tebal zona laterit, kadar Ni, Fe, SiO2, dan MgO.Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan pengetahuan di dunia eksplorasi, khusus pada tahap desktop study. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah petrografi sayatan tipis, pemetaan kemiringan lereng, dan pembuatan zona endapan nikel laterit di daerah penelitian. Petrografi sayatan tipis bertujuan untuk memverifikasi batuan induk dan pemetaan kemiringan lereng bertujuan untuk verifikasi morfologi daerah penelitian. Berdasarkan metodologi, analisa yang dilakukan adalah mencari hubungan kemiringan lereng terhadap besar tebal, kadar Ni, SiO2, MgO, dan Fe pada setiap zona endapan nikel laterit. Berdasarkan analisa morfologi melalui kemiringan lereng dapat diketahui bahwa semakin besar persen lereng maka rata-rata tebal zona limonit semakin kecil. Perubahan rata-rata tebal limonit pada besar kemiringan lereng yang berbeda, merupakan fungsi dari proses mekanis. Perubahan besar kemiringan lereng terhadap rata-rata tebal zona saprolit tidak berlangsung signifikan. Namun, besar range tebal zona saprolit mengalami perubahan positif. Yakni, semakin besar kemiringan lereng maka range tebal zona saprolit semakin besar pula. Perubahan persen lereng terhadap range tebal saprolit menunjukkan bahwa proses mekanis berperan lebih kecil daripada proses kimiawi. Semakin tinggi kemiringan lereng, maka semakin rendah kadar Fe. Namun, kadar Ni, SiO2 dan MgO relatif semakin besar apabila kemiringan lereng semakin besar pula. Morfologi daerah dengan kadar Ni paling tinggi berada pada persen lereng 20-40%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Basuki, Nurcahyo Indro NIDN Thesis advisor Syafrizal, Syafrizal NIDN |
Uncontrolled Keywords: | Morfologi, profil laterit, tebal zona laterit, kadar senyawa endapan Ni-Laterit. |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 28 Jul 2024 01:51 |
Last Modified: | 28 Jul 2024 01:51 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/791 |