EVALUASI KINERJA PAHAT PADA TRAYEK 17 1⁄2” DAN 12 1⁄4” SUMUR X LAPANGAN Y

Operasi pemboran merupakan tahap-tahap awal untuk mendapatkan tempat dimana minyak dan gas terakumulasi. Tujuan operasi pemboran ini untuk membuat jalur dari permukaan sampai pada reservoir minyak dan gas terakumulasi. Operasi pemboran tidak dapat dilakukan tanpa adanya komponen- komponen yang dapat menunjang keberlangsungan operasi tersebut. Untuk membuat jalur dari permukaan, pahat merupakan komponen yang pertama kali menyentuh formasi. Dengan gaya putar dan beban yang diberikan kepada pahat, maka pahat tersebut dapat menembus formasi Pemilihan pahat untuk dipakai dalam operasi pemboran sangat penting untuk melancarkan operasi pemboran. Berbagai aspek sangat diperhatikan dalam pemilihan pahat yang ingin dipakai. Contohnya seperti kekerasan batuan, tingkat keekonomiannya dan spesifikasi pahat itu sendiri. Dalam kasus ini, metode yang digunakan adalah Cost per Foot (CPF), Rock Drillability (kf), Specific energy dan Analisa IADC Dull Grading. Trayek yang akan dianalisa adalah trayek 17 1⁄2” dan 12 1⁄4”. Trayek 17 1⁄2” menggunakan pahat NOV TFR519S, sedangkan ditrayek 12 1⁄4” menggunakan 2 pahat berbeda yaitu pahat NOV DSR616MN dan pahat Chuanek GS605M. Hasil dari perhitungan, pahat Chuanke GS605M memiliki nilai keekonomisan lebih baik dibanding dengan pahat NOV DSR616MN dan memiliki tingkat kerusakan yang minim. Sedangkan pada trayek 17 1⁄2”, pahat NOV TRF519S sudah cukup optimal untuk menembus formasi yang ada.