DAMPAK PERTUMBUHAN INDUSTRI TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN BEKASI

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan sektor industri sebagai sektor ekonomi dominan. Pertumbuhan sektor industri yang sangat pesat memberikan kontribusi terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bekasi. Namun demikian, terdapat indikasi bahwa pertumbuhan sektor industri ini belum sepenuhnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi. Studi ini bertujuan untuk membahas dampak pertumbuhan industri terhadap kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bekasi. Adapun sasaran-sasaran yaitu mengidentifikasi dampak pertumbuhan industri pada: 1) tingkat pengangguran; 2) tingkat kemiskinan; 3) tingkat pembangunan manusia; dan 4) akses masyarakat terhadap infrastruktur. Lingkup penelitian terbagi menjadi 2, yaitu secara makro dan mikro. Secara makro, pembahasan meliputi Kabupaten Bekasi secara keseluruhan sedangkan secara mikro pembahasan meliputi 3 kecamatan yang dipilih dengan teknik cluster sampling yaitu Kecamatan Muaragembong (wilayah utara), Cikarang Barat (wilayah tengah), dan Cibarusah (wilayah selatan). Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods). Metode analisis yang digunakan meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan melalui metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Analisis dilakukan dengan meregresikan antara variabel pertumbuhan industri (jumlah industri, nilai investasi, nilai ekspor, PDRB sektor industri, dan tenaga kerja industri) dan variabel kesejahteraan (tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan tingkat pembangunan manusia). Analisis kualitatif pada penelitian ini menggunakan pendekatan interpretive explanatory disertai dengan pengujian proposisi teoretik menggunakan teknik pattern matching. Analisis tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi dampak pertumbuhan industri terhadap kesejahteraan masyarakat di 3 kecamatan terpilih. Hasil studi menunjukkan bahwa pertumbuhan industri di Kabupaten Bekasi menimbulkan ketimpangan kesejahteraan antarwilayah, terutama antara wilayah tengah dan wilayah utara khususnya pada tingkat pengangguran, kemiskinan, dan akses terhadap infrastruktur.