PENGARUH PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS : LAHAN PERTANIAN SAWAH DI KABUPATEN BEKASI)

Ramadhani, Nurika (2018) PENGARUH PERKEMBANGAN KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KETAHANAN PANGAN (STUDI KASUS : LAHAN PERTANIAN SAWAH DI KABUPATEN BEKASI). S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_NURIKA RAMADHANI_113.10.001_AWAL.pdf] Text
TA_NURIKA RAMADHANI_113.10.001_AWAL.pdf

Download (580kB)
[thumbnail of TA_NURIKA RAMADHANI_113.10.001_BAB 1.pdf] Text
TA_NURIKA RAMADHANI_113.10.001_BAB 1.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu lumbung padi nasional di Jawa Barat. Kabupaten ini memiliki infrastruktur dan lahan yang baik untuk sektor pertanian. Selain mengembangkan sektor pertanian, dalam dua dekade Kabupaten Bekasi juga mengembangkan sektor industri. Akan tetapi, perkembangan sektor industri sering kali menggunakan lahan pertanian untuk perluasan kawasan industri. Permasalahan ini dapat menyebabkan luas lahan sektor pertanian menurun, sehingga ketahanan pangan terancam. Dalam rangka menekan penurunan luas lahan pertanian, pemerintah mengeluarkan undang-undang No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Undang-undang ini diharapkan dapat menekan penurunan luas lahan pertanian agar ketahanan pangan tetap stabil. Terkait dengan undang-undang tersebut, Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2012 tentang Insentif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan bertujuan memberi insentif dan disinsentif kepada petani pemilik lahan agar tetap mempertahankan lahan pertaniannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan kegiatan industri terhadap ketahanan pangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara perkembangan kegiatan industri (PDRB sektor industri, jumlah unit industri dan jumlah tenaga kerja sektor industri) terhadap penurunan luas sawah. Ternyata undang-undang No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2012 tentang Insentif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan efektif membendung hasrat petani. Sebelum petani mengetahui UU No.41 Tahun 2009 dan PP No.12 Tahun 2012 sebanyak 73,52% petani ingin menjual lahan pertaniannya. Sementara itu, setelah mengetahui UU dan PP tersebut, sebanyak 17,65% petani ingin menjual lahan pertaniannya. Pergeseran lahan berdampak langsung terhadap produktivitas pertanian, akibat tidak adanya teknologi pertanian. Jika teknologi pertanian tidak mampu mengejar pertumbuhan jumlah penduduk, maka ketahanan pangan terancam.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Tjokropandojo, Dewi Sawitri
NIDN-
Uncontrolled Keywords: Perkembangan industri, pergeseran lahan, ketahanan pangan, hasrat petani.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 11 Jul 2024 05:37
Last Modified: 11 Jul 2024 05:37
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/57

Actions (login required)

View Item
View Item