Napitupulu, Mountest Qiu (2019) ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK PENENTUAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR TBN-XX. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_MOUNTEST QIU_124.10.013_AWAL.pdf
Download (165kB)
TA_MOUNTEST QIU_124.10.013_BAB 1.pdf
Download (129kB)
TA_MOUNTEST QIU_124.10.013_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (49kB)
Abstract
Penurunan produktivitas formasi pada sumur “TBN-XX disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kerusakan formasi. Untuk mengidentifikasi kerusakan tersebut dilakukan test sumur. Test yang dilakukan adalah Pressure Build Up Test dengan cara memproduksi suatu sumur dengan waktu tertentu dengan laju alir yang tetap kemudian ditutup sehingga tekanan naik dan dicatat sebagai fungsi waktu. Tahapan-tahapan analisa Pressure Build Up dengan metode Horner adalah persiapan persiapan data pendukung seperti data produksi data PVT (μo, Bo, Ct), data reservoir (Φ, h) dan data PBU (Pws, t) kemudian membuat grafik log-log dengan plot ∆t vs ∆p. Dari hasil plot tersebut dapat nilai end of wellbore storage ditambah 1-1.5 cyle untuk menentukan awal dari tekanan yang tidak dipengaruhi wellbore storage. Kemudian membuat grafik semilog plot (Horner Plot ) dengan plot pws vs (tp+∆t)/∆t, harga end of wellbore storage digunakan untuk menentukan horner time. Dari hasil plot diperoleh regim aliran daerah pengurasan menjadi 3 bagian : segmen early time, midlle time , late time. Analisa Pressure Build Up Test dilakukan pada segmen middle time, pada segmen ini diperoleh slope (m), Permeabilitas (k), faktor skin (S) , P1jam dengan ekstrapolasi ∆t=1jam. Dari harga parameter m, k, P1jam dan S yang diperoleh digunakan untuk menentukan harga parameter yang lain seperti ∆Ps , PI, FE. Bedasarkan harga parameter tersebut dapat diketahui formasi tersebut mengalami kerusakan atau perbaikan, serta kemampuan produktivitas formasinya Hasil analisa Pressure Build Up Test dengan menggunakan metode Horner pada sumur “TBN-XX adalah P* = 2130,2 psia, k = 82,40 mD, skin = +2,62 , ∆Ps = 97,48 psia, Flow Effisiensi = 0,78% , Productivity Index Ideal 0,75 bbl/day dan Productiviy Index Actual 0,59 bbl/day. Bedasarkan kurva IPR diperoleh laju produksi maksimal minyak pada FE = 0,78 adalah 888,79 bopd, sedangkan laju produksi maksimal minyak pada FE = 1 adalah 968,99 bopd. Perbedaan harga produksi minyak ini disebabkan karena adanya kerusakan formasi disekitar lubang formasi ditandai dengan nilai skin berharga postif.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Prasetyo, Aries NIDN0414046806 |
Uncontrolled Keywords: | Produktivitas, PBU, Sumur TBN-XX, Analisa, IPR. |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry Q Science > QE Geology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Perminyakan |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 23 Jul 2024 08:30 |
Last Modified: | 23 Jul 2024 08:30 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/557 |