UJI SENSITIVITAS DAN ANALISIS SISTEM NODAL UNTUK MENENTUKAN UKURAN TUBING PADA SUMUR X

Kemampuan berproduksi suatu sumur merupakan tolak ukur didalam perencanaan peralatan produksi, tujuannya untuk mendapatkan laju produksi yang optimal dan continous sesuai dengan target. Sistem peralatan produksi yang berfungsi untuk mengalirkan laju produksi kepermukaan adalah tubing (pipa produksi). Ukuran tubing yang tidak sesuai dengan Productivity index dapat menghambat kesinambungan produksi minyak dari sumur minyak tersebut. Jika ukuran pipa produksi terlalu besar maka pipa produksi akan lebih cepat rusak akibat timbulnya masalah kepasiran dan korosi. Tetapi jika ukuran pipa produksi terlalu kecil maka akan mempercepat terjadinya kerusakan formasi pada sumur produksi. Pada studi ini baik pemodelan maupun perhitungannya menggunakan perangkat lunak Prosper. Studi diawali dengan pemodelan kurva IPR dimana model IPR yang digunakan multirate Fetkovitch, kemudian VLP/IPR matching dilakukan untuk validasi model hasil perhitungan dari perangkat lunak Prosper pada data lapangan juga untuk memilih metoda untuk perhitungan kehilangan tekanan pada tubing. Dalam penentuan ukuran tubing pada sumur X dilakukan uji sensitivitas dan analisis sistem nodal. Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui ukuran tubing yang tepat dengan membuat beberapa skenario uji dengan parameter yang telah ditentukan. Analisis sistem nodal dilakukan untuk melihat kemampuan tubing yang telah dipilih pada penurunan tekanan reservoir 10% pertahun. Pada studi ini setelah dilakukan uji sensitivitas, ukuran tubing ID 1.995 inches dipilih untuk sumur X karena memiliki kemampuan untuk dapat tetap berproduksi dengan stabil pada setiap skenario yang diujikan. Dari hasil analisis sistem nodal TPR vs IPR, ukuran tubing ID 1.995 inches memiliki laju alir minyak sebesar 965.3 STB/d dan memiliki kemampuan untuk dapat berproduksi pada penurunan tekanan reservoir sebesar 20% yaitu 1787 psig tetapi tidak dapat berproduksi pada penurunan tekanan 30% yaitu 1564 psig.