PENGARUH PEMBENTUKAN SIGMA PHASE TERHADAP KETAHANAN KOROSI PITTING BAJA SUPER DUPLEX STAINLESS STEEL UNS S32750

Super Duplex Stainless Steel (SDSS) merupakan salah satu tipe material baja tahan karat dengan kombinasi komposisi kimia Chromium (Cr), Nickel (Ni) dan Molybdenum (Mo) serta fraksi ferrite dan austenite yang seimbang sehingga membuat SDSS memiliki sifat ketahanan korosi dan sifat mekanik yang sangat baik dan banyak digunakan untuk aplikasi pada process piping dan pipeline. Namun, SDSS ini dapat mengalami penurunan ketahanan korosi yang disebabkan oleh fase presipitasi sigma. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara rasio heat input cold pass : rasio heat input root pass terhadap persentase sigma phase dan hubungan persentase sigma phase terhadap nilai weight loss yang disertai pembentukan korosi pitting. Spesimen as welded yang dilakukan proses machining menjadi Test Coupon (TC) didapatkan rasio heat input cold pass : rasio heat input root pass (TC 1 = 74%, TC 2 = 70%, TC 3 = 68%, dan TC 4 = 61%) dilakukan pengujian struktur mikro melalui proses polisihing, etching, observasi dengan menghitung persentase sigma phase didapatkan persentase sigma phase (TC 1 = 13.96%, TC 2 = 8.33%, TC 3 = 8.33%, dan TC 4 = 4.38%). Selanjutnya TC 1, TC 2, TC 3 dan TC 4 dilakukan uji ketahanan korosi berdasarkan ASTM G- 48 method A dan menghasilkan nilai weight loss (TC 1 = 14.67 gr/m2 , TC 2 = 11. 71 gr/m2 , TC 3 = 1.27 gr/m2 , dan TC 4 = 2. 71 gr/m2 ). Dengan ha! ini dapat disimpulkan TC dengan nilai rasio heat input root pass : rasio heat input cold pass terhadap persentase sigma phase adalah berbanding lurus, apabila semakin tinggi rasio maka akan semakin tinggi persentase sigma phase. Persentase sigma phase yang tinggi, maka dapat menghasilkan nilai weight loss pada uji korosi juga semakin tinggi yang akan menyebabkan korosi pitting.