STUDI AWAL PENGARUH KOMPOSISI FILLER PELAPISAN KERAMIK PADA BAJA TERHADAP KETAHANAN FOULING DENGAN METODE SLURRY COATING

Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang kian meningkat, PLTU akan tetap menjadi sumber energi utama dan akan berkontribusi 30% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025. Selama pembakaran batubara terdapat abu terbang yang mengandung alkali oksida yang akan terdeposit pada permukaan pipa boiler. Deposit ini dikenal sebagai fouling yang bersifat insulator dan dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas pada boiler. Oleh karena itu diperlukan suatu perlindungan untuk mencegah terdepositnya lelehan alkali (fouling) pada permukaan boiler, yaitu dengan menggunakan ceramic coating. Metode slurry coating digunakan untuk mengurangi korosi suhu tinggi karena memiliki proses pelapisan yang simple dan murah. Dalam penelitian ini, slurry yang dibuat dengan variasi jenis filler dan komposisi filler berbasis Zirkonia dengan BN (3:1 ; 1:1 ; 1:3), MoS2 (3:1 ; 1:1 ; 1:3), Grafit (3:1 ; 1:1 ; 1:3), dan BN: MoS2: Grafit (7,5:1:1:0,5 ; 5:2:2:1 ; 1:1:1:1). Ceramic coating diaplikasikan pada baja karbon AISI 1005. Observasi morfologi permukaan, ketebalan lapisan, pengujian ketahanan thermal shock, dan pengujian ketahanan fouling terhadap sodium sulfat yang dilakukan untuk mengetahui performa dari ceramic coating. Ketebalan lapisan tertinggi diperoleh sampel ZM3 sebesar 94,68 μm dan ketebalan lapisan terendah diperoleh sampel ZB3 79,85 μm. Sedangkan pada hasil uji thermal shock sebanyak 1 siklus yang diamati melalui SEM-EDS, sampel ZM3 juga memiliki ketahanan yang paling baik dimana lapisan mulai terjadi spalling namun masih menempel pada substrat. Adanya Ceramic coating juga dapat meningkatkan ketahanan fouling pada substrat, dimana sampel ZA3 dipilih sebagai komposisi filler terbaik karena Na2SO4 yang menempel paling sedikit.