Fadillah, Adil (2019) PENGARUH ABU TERBANG KELAS-C TERHADAP KUAT TEKAN DAN SETTING TIME MORTAR TIPE S BERBASIS PORTLAND COMPOSITE CEMENT. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_123.15.004_ADIL FADILLAH_AWAL.pdf
Download (201kB)
TA_123.15.004_ADIL FADILLAH_BAB 1.pdf
Download (94kB)
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang, dizaman sekarang ini pembangunan insfratruktur meningkat untuk menopang perkembangan industri, dan kemajuan negara. Di Indonesia sendiri Limbah B3 yng dihasilkan dari PLTU batubara sangat melimpah yaitu ketersediaan abu terbang, Hasil abu terbang pembangkit listrik sekitar 550 ton/hari. Hal ini berlaku untuk Paiton I dan II dengan kisaran konsumsi batu bara 3,47 juta ton per tahun. Campuran pasta semen dengan abu terbang digunakan sebagai penguat pada pembuatan mortar, dengan penelitian ini dapat diperoleh manfaat adanya alternative pemanfaatan limbah, sehingga yang diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Sampel dibuat dengan perbandingan air : semen 1:2 atau rasio (w/c) 0,5, dengan variasi penambahan abu terbang (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%) dengan masing-masing waktu 3, 7, 28 hari. beberapa material yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah semen, air, abu terbang. Mortar dibuat menggunakan alat atau cetakan berdiamensi 5cm x 5cm x 5cm. Langkah awal proses pembuatan mortar dilakukan penimbangan sesuai dengan mix design setelah itu dilakukan pencampuran material-material dan diaduk sampai homogen, adukan yang homogen selanjutnya di tuangkan kedalam cetakan ditunggu selama 24 jam, kemudian di lepas dari cetakan dan di biarkan mengeras dengan perawatan menjaga kelembabanya, setelah mencapai umur yang telah ditentukan yaitu umur 3, 7, 28 hari dilakukan pengujian. Hasil pengujian kuat tekan menunjukan bahwa variasi penambahan abu terbang pada campuran mortar yang memberikan kuat tekan maksimum adalah M0,5-F10 pada hari ke 28. Pada mortar didapatkan kuat tekan sebesar 16,52 MPa dibandingkan dengan mortar normal sebesar 16,48 MPa. Peningkatan kuat tekan mortar campuran mineral admixture abu terbang ini dapat terjadi karena mineral admixture yaitu abu terbang merupakan material pozzolanik yang dapat bereaksi dengan Ca(OH)2, hasil reaksi hidrasi semen dengan air membentuk senyawa Calcium Silicate Hydrate yang berperan dalam meningkatkan kekuatan mortar. Dapat dilihat bahwa sampel mortar kontrol memiliki waktu ikat awal yang lebih cepat dibandingkan dengan mortar abu terbang, yaitu pada menit ke 150 pada kedalaman 4,5 cm. Sedangkan waktu ikat awal mortar abu terbang terjadi pada menit ke 225 pada kedalaman 4,9 cm. Itu karena di sebabkan adanya proses penundaan ikat awal semen dengan membentuk lapisan tipis pada semen sehingga dapat dikatakan memperlambat reaksi semen dengan air.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Soepriyanto, Syoni NIDN Thesis advisor Harmaji, Andrie NIDN0407019103 |
Uncontrolled Keywords: | retarder, mineral admixture abu terbang, setting time, kuat tekan. |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Metalurgi |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 04:16 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 14:14 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/479 |