PENGARUH SUHU TEMPERING PADA PERLAKUAN PANAS TERHADAP PROFIL KEKERASAN BAJA S45C UNTUK KOMPONEN OTOMOTIF

Baja merupakan logam paduan yang mempunyai unsur dasar besi karbon dan lainnya, sifat baja sangatlah tergantung pada kadar karbon yang dimiliki yang mana karbon itu sendiri merupakan salah satu unsur terpenting karena dapat meningkatkan kekerasan baja itu sendiri. Dilihat dari kadar karbonnya baja dapat dikelompokan diantaranya baja karbon rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi selain itu baja juga sangat penting kaitannya dalam bidang industri khususnya. Dalam penelitian ini, spesimen dipotong menjadi 13 sampel. Satu sampel tidak melalui proses perlakuan panas.Tetapi hanya di uji kerasnya dan uji mikrostruktur. 3 sampel dilakukan proses perlakuan panas saja pada temperatur 900°C yang ditahan selama 60 menit. 3 sampel tersebut dibagi 3 variasi media quenching yang berbeda.variasi media quenchingnya yaitu air,oli dan air garam. 9 sampel dilakukan proses perlakuan panas dengan variasi media quenching dan di tempering pada suhu 4500C,5000C,dan 5500C.Sesudah itu material di uji kekerasan dan uji mikrostruktur. Setelah proses tersebut dilakukan, kemudian dibandingkan nilai kekerasan pada bagian otomotif tersebut dengan proses percobaan yang dilakukan. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa nilai kekerasan tertinggi pada perlakuan panas 739,467 HVN dengan media air. Nilai kekerasan yang terendah pada perlakuan panas 366,567 HVN dengan media oli. Pada proses tempering nilai kekerasan yang tertinggi pada temper 5000C dengan media quench air garam dengan nilai kekerasan 380,367 HVN dan nilai terendah pada suhu temper 5000C dengan media oli dengan nilai kekerasan 253,433 HVN. Penggunaan variasi media suhu tempering 450oC,500oC,550oC nilai yang mendekati pada standart pada PT Parker Metal Treatment Indonesia adalah pada pada suhu temper 5000C dengan media oli dengan nilai kekerasan 253,433 HVN.