STUDI PENDAHULUAN PEMBUATAN ALUMINIUM FOAM MELALUI METODE METALURGI SERBUK MENGGUNAKAN CaCO3 SEBAGAI FOAMING AGENT

Salah satu metode untuk pembuatan busa aluminium adalah metode metalurgi serbuk. kelebihan metode metalurgi serbuk adalah efisiensi material bahan dan dapat membuat produk dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Pada proses metalurgi serbuk, umumnya digunakan TiH2 sebagai foaming agent, namun TiH2 mempunyai kelemahan diantaranya harganya yang mahal dan penanganan yang susah. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dicoba menggunakan CaCO3 sebagai foaming agent alternative pengganti TiH2.. Metode penelitian ini dimulai dengan persiapan material serbuk aluminium dengan berat 4 gram/sampel dan CaCO3 sebagai foaming agent. Penggunaan CaCO3 5, 10, 15, dan 20 % dari berat aluminium sebagai acuan persen berat serta waktu tahan 10, 15, 20, dan 25 menit. Proses pembuatan busa aluminium mulai dari compacting serbuk aluminium dengan foaming agent, pengukuran densitas green compact, memasukan sampel kedalam tanur serta foaming produk dan karakterisasi produk. Karakterisasi yang digunakan adalah penentuan densitas, ekspansi linear, porositas, mikroskopi (mikroskop optik), dan pengujian kekerasan. Densitas busa aluminium terbesar dengan parameter waktu tahan 15 menit dan temperature 750o C, yaitu 15% CaCO3 yang memiliki densitas 1,391 g/cm3 . Densitas terbesar busa aluminium dengan 15% CaCO3 dengan temperature 750oC , yaitu waktu tahan 15 menit memiliki densitas 1,392 g/cm3 . Densitas terbesar busa aluminium dengan 15% CaCO3 dan waktu tahan 15 menit yaitu yang mengalami proses pada temperature 750oC memiliki densitas 1,58g/cm3 . Porositas terbesar dimiliki oleh busa aluminium dengan temperature 750oC, 15% CaCO3 dan 15 menit waktu yang memiliki porositas 48,96%. Ekspansi linear Paling besar dimiliki oleh sampel dengan penambahan 20% foaming agent dengan temperature 750oC dan waktu tahan 15 menit yaitu 98.63%. Nilai kekerasan terbesar dimiliki aluminium pada 15 menit waktu tahan dan 15% CaCO3 pada temperature 750oC, yang memiliki kekerasan 68,96 HVN.