ANALISIS KINERJA LALU LINTAS PADA KORIDOR JALAN OTTO ISKANDARDINATA, SUBANG

Kecamatan Subang, secara administratif adalah pusat pemerintahan Kabupaten Subang dan memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Lokasinya sebagai pintu keluar masuk kota menjadi pertemuan arus pergerakan lalu lintas angkutan umum dan kendaraan pribadi, baik dari dalam maupun keluar Perkotaan Subang. Hal ini menimbulkan dampak tingginya aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di sekitar Jalan Otto Iskandardinata yang menimbulkan permasalahan, karena keterbatasan ruang dan sumber daya yang dimiliki. Perkembangan pusat aktivitas pergerakan lalu lintas disepanjang Jalan Otto Iskandardinata difungsikan sebagai aktivitas kegiatan kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan permukiman dan kawasan pendidikan.rnPermasalahan yang dihadapi oleh ruas Jalan Otto Iskandardinata sebagai pusat kegiatan aktivitas perdagangan dan jasa di Perkotaan Subang diantaranya adalah padatnya arus pergerakan kendaraan, pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang memadati trotoar di ruas jalan tersebut dan kendaraan yang parkir di badan jalan dapat menyebabkan permasalahan kemacetan yang tentunya akan menghalangi aktivitas kegiatan di Perkotaan Subang.rnStudi ini bermaksud untuk membahas kinerja lalu lintas pada koridor jalan Otto Iskandardinata. Dalam menghasilkan output yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu harus mengetahui atau mengukur kinerja Jalan Otto Iskandardinata saat ini yaitu menghitung data volume atau arus lalu lintas kendaraan (dua arah) dengan melakukan survey primer (Traffic Counting) pada jam puncak, sensus geometrik jalan serta sensus penggunaan lahan.rnDari hasil volume kendaraan dan intensitas kemacetan pada ruas jalan tersebut, terhitung volume kendaraan tertinggi terjadi pada hari kerja yaitu 2.151,6 smp/jam, sedangkan volume kendaraan tertinggi pada hari libur yaitu 2.118,4 smp/jam. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti kendaraan parkir di badan jalan (on street parking), angkutan umum yang berhenti sembarangan karena menaik-turunkan penumpang sebagai kejadian hambatan samping dengan frekuensi bobot kejadian 589,8 termasuk kategori H (tinggi). Tingkat pelayanan jalan pada hari kerja yaitu 0,65 dan pada hari libur 0,69 dengan kategori C yaitu kondisi tersebut tergolong dalam lalu lintas yang stabil, tetapi kecepatan operasi dan gerak kendaraan dipengaruhi besar volume lalu lintas.rnrnKata Kunci : Volume Kendaraan, Traffic Counting, Kemacetan, Kinerja Ruas Jalan