ANALISIS PENGARUH KOMBINASI KOLEKTOR FLOTASI POTASSIUM AMYL XANTHATE DAN DITHIOPHOSPHINATE PADA RECOVERY DAN GRADE HASIL DARI FLOTASI BIJIH EMAS/PERAK OKSIDA

Potassium Amyl Xanthate (PAX) merupakan kolektor yang sering digunakan pada perusahaan flotasi emas. Hal ini dikarenakan kolektor ini mudah larut dalam air dan terionisasi menjadi ion positif sebagai ion potassium dan ion negatif sebagai ion amyl xanthate polar pada pulp. Penyerapan kimia dari ion xanthate kemudian terjadi kedalam permukaan mineral dan bisa menjadikan mineral-mineral menjadi hidrofobik. Sodium di-isobutyl dithiophosphinate (DTPINa) digunakan karena memiliki daya pengumpulan yang kuat namun dengan selektivitas yang sempurna terhadap mineral-mineral sulfida. Proses flotasi bijih emas menggunakan sampel dengan ukuran P80 -170 +200# (75 μm) dilakukan dengan cara direct flotation menggunakan reagen PAX yang mengandung xanthate. Kolektor ini biasanya diikuti dengan kolektor sekunder, dalam hal ini Dithiophosphinate (DTPINa) yang merupakan kolektor berbasis phosphine. kedua kolektor ini diketahui dapat mengumpulkan mineral- mineral berharga seperti emas, perak, tembaga, timbal dan zinc. Proses flotasi dilakukan hanya pada tahapan rougher dengan 3 kali scrapping dalam satu proses rougher yang menghasilkan produk konsentrat dan tailing. Hasil percobaan terbaik menunjukkan dengan kombinasi 30 g/t PAX dan 40 g/t DTPINa pada proses flotasi bijih emas/perak ini meningkatkan nilai grade emas dari 1,96 g/t menjadi 6,10 g/t dan perak dari 500 g/t menjadi 1467 g/t dengan nilai recovery emas sebesar 86,3% dan nilai recovery perak sebesar 86,9%.