PENGARUH PENAMBAHAN BASIC OXYGEN FURNACE (BOF) SLAG DAN KANBARA REACTOR (KR) SLAG TERHADAP KEKUATAN TEKAN MORTAR

Ketersediaan limbah hasil pengolahan baja berupa slag sudah semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh tingginya produksi baja untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang semakin meningkat. Apabila slag yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan masalah lingkungan. Hal ini tentu tidak diharapkan baik oleh perusahaan maupun oleh masyarakat. Penelitian ini adalah membuat mortar dari campuran slag Basic Oxygen Furnace (BOF) dan slag Kanbara Reactor (KR) dari PT Krakatau POSCO yang digunakan sebagai penguat pada pembuatan mortar. Dengan penelitian ini diperoleh manfaat adanya alternatif pemanfaatan limbah slag baja dari PT Krakatau Steel untuk didaur ulang menjadi bahan penguat pada pembuatan mortar, sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen, agregat halus (pasir), dan slag baja ( slag KR dan slag BOF). Mortar dibuat dengan dimensi 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan masing-masing slag yang digunakan sebagai penguat pada mortar dengan variasi volume 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Hasil pengujian tekan menunjuakan bahwa variasi penambahan slag pada campuran mortar yang memberikan kuat tekan maksimum adalah varian 10% untuk slag BOF maupun slag KR yang menghasilkan kuat tekan 23.28 MPa pada B10 dan 19.68 Mpa pada K10 saat umur 28 hari dibandingkan dengan mortar normal sebesar 17.26 MPa. Peningkatan kuat tekan mortar campuran slag ini dapat terjadi karena slag mengandung senyawa sementik yang secara kimiawi dapat bereaksi dengan senyawa Calcium Hydroxide hasil reaksi hidrasi semen dengan air membentuk senyawa Calcium Silicate Hydrate yang berperan untuk meningkatkan kekuatan mortar.--- Availability of waste results in the form of steel slag processing is increasing, due to the high production of steel to meet the needs of development. If the slag not properly managed it can cause environmental problems. This was certainly not expected either by the company or by the community. This research has successfully made mortar from mixed Basic Oxygen Furnace (BOF) slag and Kanbara Reactor (KR) slag from PT Krakatau POSCO which used as reinforcement in mortar manufacture. It found that there was an alternative way to use the steel slag waste from PT Krakatau Steel to be recycled into a reinforce material in mortar making, thus reduced the impact of environmental damage. The material used in this research were cement, fine aggregate (sand), and steel slag (KR slag and BOF slag). Mortar was made with dimensions of 5 cm x 5 cm x 5 cm with each slag used as a reinforcer in a mortar with volume variation are 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. The compressive test result showed that the variation of the addition of slag to the mortar mixture providing the maximum compressive strength is 10% for the BOF slag and the KR slag resulting in a compression strength of 23.28 MPa at B10 and 19.68 Mpa at K10 at 28 days compared with a normal mortar of 17.26 MPa . This increase in compressive strength of mixed slag mortar occurred because the slag contained a cementic compound which can chemically react with the Calcium Hydroxide compound of the cement hydration reaction with water to form the Calcium Silicate Hydrate (CSH) compound which served to increase the strength of the mortar.