Saputra, R. Imam Fadly (2018) PENGARUH SLUDGE WASTEWATER SEBAGAI ADMIXTURE TERHADAP WAKTU PENGERASAN MORTAR. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_R Imam Fadly_123.13.016_AWAL.pdf
Download (767kB)
TA_R Imam Fadly_123.13.016_BAB 1.pdf
Download (142kB)
Abstract
Setiap produksi pastilah akan menghasilkan limbah, begitu juga dengan PT. Krakatau POSCO yang merupakan perusahan pengolah besi dan baja di Indonesia. PT. Krakatau POSCO menyiasati limbah dengan cara Instalasi Pengolahan Air Limbah (Wastewater Treatment), namun dengan beroperasinya Wastewater Treatment juga menimbulkan masalah baru yaitu timbulnya limbah lumpur (sludge) sebagai hasil dari residu air pencucian baja. Seiring berjalannya operasi Wastewater Treatment tersebut, kumulatif sludge dari hari ke hari juga terus bertambah sehingga menimbulkan masalah untuk pabrik. Pemanfaatan sludge sebagai admixture pada mortar, merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk pengelolaan lingkungan. Percobaan kali ini akan membuat mortar dengan menggunakan bahan tambahan berupa sludge wastewater, material utama yang digunakan dalam pembuatan mortar adalah semen, air, dan agregat halus (pasir). Semen yang digunakan pada percobaan kali ini adalah semen OPC (Ordinary Portland Cement) dengan merek dagang semen garuda, agregat halus yang digunakan adalah pasir yang mengandung silika, berasal dari Lampung. Mortar dibuat dengan dimensi 50mm x 50mm x 50mm dengan masing-masing sludge yang digunakan sebagai admixture pada mortar dengan variasi volume 0%, 0,05%, 0,2%, 0,5%, 1%, 5%. Lalu dilakukan pengujian kuat tekan terhadap sampel mortar pada umur ke 3 , 7, dan 28 hari. Hasil pengujian setting time menunjukkan dengan penambahan sludge sebanyak 5% dapat bekerja sebagai accelerator yang akan mempercepat setting time ±150 menit dibandingkan dengan sampel kontrol. Hal ini disebabkan dengan adanya senyawa Al2O3 pada sludge dapat mempercepat pembentukan ettringite atau Calcium Sulfoaluminate yang akan menyebabkan cepatnya proses setting time pada sampel yang berumur dini (3 dan 7 hari). Pada pengujian kuat tekan sampel mortar dengan menggunakan rasio w/c 0,5 dengan umur mortar ke 28 hari menunjukkan kekuatan tertinggi didapatkan pada penambahan variasi volume sludge wastewater sebesar 5% yaitu 13,9 MPa, jika dibandingkan dengan mortar kontrol. Peningkatan kuat tekan pada sampel mortar terjadi karena adanya senyawa SiO2 pada sludge yang bereaksi dengan senyawa CH (Calcium Hydroxide) dapat membentuk senyawa CSH (Calcium Silicate Hydroxide) yang dapat membantu meningkatkan kekuatan tekan pada sampel mortar.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Soepriyanto, Syoni NIDN Thesis advisor Harmaji, Andrie NIDN0407019103 |
Uncontrolled Keywords: | Mortar, Sludge Wastewater, Accelerator, Calcium Sulfoaluminate, Calcium Hydroxide, Calcium Silicate Hydroxide. |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Metalurgi |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 19 Jul 2024 04:08 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 14:01 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/422 |