STUDI MORFOLOGI DENDRIT PADA PROSES ELEKTROLISIS SERBUK TEMBAGA DALAM LARUTAN SULFAT

Serbuk tembaga banyak dipergunakan untuk aplikasi elektronik, elektrikal dan mekanikal karena memiliki sifat konduktifitas elektrik dan termal yang sangat baik. Pembuatan serbuk tembaga dapat dilakukan dengan metoda elektrolisis. Morfologi partikel serbuk yang dihasilkan dari proses elektrolisis dapat dikendalikan dengan mengatur parameter operasinya diantaranya adalah konsentrasi CuSO4, rapat arus, dan waktu. Proses elektrolisis serbuk tembaga dalam penelitian ini menggunakan anoda dari plat tembaga dan katoda stainless steel 316L, konsentrasi H2SO4 100 g/L, dan dilakukan dengan menvariasikan rapat arus 0,05 A/cm2 , 0,1 A/cm2 , 0,2 A/cm2 dan 0,3 A/cm2 , waktu 10, 20, 30, dan 40 menit, dan konsentrasi CuSO4 5 g/L, 10 g/L, 15 g/L dan 20 g/L. Morfologi partikel serbuk tembaga diamati dengan mikroskop optik dan SEM. Analisis citra hasil pengamatan dilakukan untuk menghitung ukuran partikel dan aspek rasio rata-rata. Nilai aspek rasio rata-rata digunakan untuk menetapkan klasifikasi morofologi partikel serbuk. Efisiensi arus ditentukan dengan menggunakan persamaan Farraday. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk tembaga yang dihasilkan memiliki morfologi dendrit. Nilai aspek rasio masuk ke dalam klasifikasi rounded (1 < aspek rasio < 3), dan ligament (3 ≤ aspek rasio ≤ 5). Nilai aspek rasio rata-rata terendah sebesar 2,31 diperoleh pada kondisi rapat arus 0,3 A/cm2 , waktu 20 menit, dan konsentrasi 10 g/L CuSO4. Ukuran partikel terkecil sebesar 21,08 μm diperoleh pada konsentrasi 5 g/L CuSO4 dengan rapat arus 0,3 A/cm2 dalam waktu 20 menit. Efisiensi arus tertinggi sebesar 87,50% diperoleh pada kondisi rapat arus 0,05 A/cm2 , waktu 20 menit, dan konsentrasi CuSO4 10 g/L.