EKSTRAKSI SELULOSA DARI LIMBAH KULIT JAGUNG (Zea mays) UNTUK PEMBUATAN KERTAS TISU

Tisu adalah salah satu jenis produk kertas yang berperan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pada tahun 2012 konsumsi tisu dunia mencapai 32 juta ton dan persentase rata-rata kenaikan adalah 3,5% per tahun. Bahan baku pembuatan tisu wajah masih bergantung pada serat alam yang berasal dari kayu yaitu terdiri dari 30% softwood dan 70% hardwood dengan rata-rata kandungan selulosa yaitu 40-44%. Jagung merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dengan siklus panen pendek yaitu 86-96 hari. Limbah kulit jagung meningkat seiring dengan produksi jagung, sementara pemanfaatan limbah kulit jagung untuk aplikasi langsung masih sangat minim. Kandungan selulosa dalam kulit jagung berkisar antara 30-44% dan memiliki panjang serat yang hampir sama dengan hardwood (1 - 2 mm) sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas tisu. Dalam penelitian ini, telah dilakukan pembuatan kertas tisu menggunakan pulp hasil ekstrak selulosa dari limbah kulit jagung dengan proses delignifikasi menggunakan NaOH 5% selama 3 jam dan hidrolisis asam menggunakan H2SO4 0,2M selama 2 jam dengan perbandingan pulp 30 : 70 dan variasi jumlah gliserol. Dari hasil karakterisasi dengan metode Chesson-Datta diperoleh kandungan selulosa kulit jagung sebesar 30% dan kadar lignin 8%. Gramatur tisu kulit jagung berkisar antara 52 – 67 gr/m2 ,densitas tisu kulit jagung 0,19 – 0,25 gr/cm3 , kapasitas absorpsi air tisu kulit jagung berkisar antara 559% - 684%, dan kekuatan tarik tisu kulit jagung 0,96-1,16 MPa. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kulit jagung sangat berpotensi untuk dijadikan bahan alternatif pembuatan kertas tisu.