ANALISIS PENAMBAHAN ANIONIC TRASH COLLEECTOR PADA WET PULP TERHADAP KINERJA WET STRENGTH AGENT DI TISU

Dalam proses pembuatan kertas pentingnya untuk mengontrol zat terlarut dan aditif atau disebut dengan sampah anionik “anionic trash”. Sampah anionic ini dapat mengganggu kinerja zat aditif sehingga dapat menurunkan reaksi dengan serat. Sampah anionic ini dapat dinetralkan dengan “anionic trash collector” yang merupakan high cationic charge. Tujuann dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan anionic trash collector (ATC) untuk mengurangi muatan pada bahan baku wet pulp serta untuk mengetahui kinerja wet strength agent setelah penambahan ATC. Pada percobaan ini menggunakan bahan baku wet pulp dan menunjukkan hasil bahwa saat menambahkan ATC dapat meningkatkan wet tensile dan juga dry tensile. ATC yang digunakan pada penelitian ini adalah polyDADMAC dan PDED yang memiliki kerapatan kationik yang hampir sama. Masing-masing ATC divariasikan dosis penggunaannya 500 ppm, 100 ppm dan 1500 ppm. Hasil pengujian wet tensile yang di dapat pada penggunaan polyDADMAC dosis 500ppm mengalami kenaikan 19%, dosis 1000ppm mengalami kenaikan 17% dan dosis 1500ppm mengalami kenaikan 15%. Sedangkan pada penggunaan PDED dosis 500ppm mengalami kenaikan 20%, dosis 1000ppm mengalami kenaikan 18% dan dosis 1500ppm mengalami kenaikan 15%. Dosis yang bekerja optimum dilihat dari nilai muatan yang dinetralkan dan juga dari nilai kualitas fisik kertas menggunakan polyDADMAC dan PDED sebagai ATC adalah 500ppm.rnrnKata Kunci : ATC, Wet Pulp, Wet tensile, Dry Tensile, kertas tisu.