ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK GIRTH WELD PIPA BAJA API 5L GRADE B HASIL PENGELASAN SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW)

Natalia, Hermawaty (2018) ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK GIRTH WELD PIPA BAJA API 5L GRADE B HASIL PENGELASAN SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW). S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_Hermawaty Natalia_123.10.006_AWAL.pdf] Text
TA_Hermawaty Natalia_123.10.006_AWAL.pdf

Download (394kB)
[thumbnail of TA_Hermawaty Natalia_123.10.006_BAB 1.pdf] Text
TA_Hermawaty Natalia_123.10.006_BAB 1.pdf

Download (95kB)

Abstract

Pipa API 5L Grade B merupakan salah satu baja yang masuk dalam kelompok baja paduan rendah berkekuatan tinggi dan umum digunakan sebagai pipa penyalur untuk minyak dan gas. Pipa baja ini diolah dengan memadukan beberapa mikro paduan dengan kadar karbon yang rendah yaitu kurang dari 0.1 wt%. Pada umumnya, pipa API 5L Grade dilas dengan metode Shield Metal Arc Welding (SMAW). Paska proses pengelasan, siklus termal akan menghasilkan perubahan- perubahan metalurgi yang rumit, deformasi dan tegangan-tegangan termal.[6] Post Weld Heat Treatment diharapkan mampu mengurangi tegangan-tegangan termal dan menurunkan perbedaan kekerasan antara logam induk, heat affected zone dan logam las sehingga terhindar dari pembentukan fase keras yaitu martensit yang memicu terjadinya retak. Pada penelitian ini, sampel pipa API 5L Grade B yang digunakan yaitu diproduksi oleh PT. Bakrie Pipe Industries, Bekasi. Pipa baja tersebut disambung dengan teknik pengelasan SMAW secara melingkar (girth weld) dengan menggunakan elektroda E6010 dan E7010 sesuai standar API 1104. Daerah lasan pipa dipotong dan dijadikan sampel dengan ukuran 60 mm x 12.7 mm x 15 mm. Masing-masing sampel dipanaskan pada temperatur 200◦C, 300◦C, 400◦C, 500◦C, selama 5 menit, 10 menit, dan 30 menit. Sampel didinginkan dengan udara hingga temperatur kamar. Pengamatan mikrostruktur dan uji kekerasan dilakukan terhadap daerah logam induk, heat affected zone, dan logam lasan.Hasil uji kekerasan sampel as received, daerah logam las memiliki kekerasan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 257.77 HVN. Seiring dengan peningkatan temperatur hingga 5000C dan waktu PWHT hingga 30 menit dapat menurunkan perbedaan kekerasan daerah logam las dengan logam induk dan HAZ sebesar 18.75 HVN, menurunkan kekerasan daerah logam las sebesar 49.3 HVN, dan menurunkan kekuatan daerah pengelasan sebesar 121.59 MPa dari kondisi as received. Penurunan ini terjadi akibat perubahan struktur mikro yaitu difusi Fe3C dari ferit ke batas butir pada daerah logam induk, transformasi perlit kasar menjadi Fe3C (spheroidite) pada daerah HAZ, dan terdifusinya karbon pada fasa ferit asikular menjadi fasa perlit dan Fe3C.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Korda, Akhmad. A.
NIDN
Uncontrolled Keywords: API 5L Grade B, SMAW, Girth Weld, PWHT
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Metalurgi
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 18 Jul 2024 08:26
Last Modified: 24 Jul 2024 13:44
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/370

Actions (login required)

View Item
View Item