APLIKASI NANOFIBRILLATED CELLULOSE (NFC) DARI WASTE FIBER PADA PEMBUATAN KERTAS TISU TOILET GRADE MAINSTREAM

Dalam proses produksi, ditemukan bahwa serat terbawa bersama air limbah. Serat ini berasal dari proses produksi yang hilang dan terbuang dengan limbah cair sebagai produk samping. Serat tersebut disebut waste fiber atau recovery fiber dan dapat digunakan kembali sebagai bahan baku pulp dan kertas. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah dari fiber catcher dengan cara konversi waste fiber menjadi nanofibrillated cellulose (NFC) dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan NFC tersebut terhadap physical properties kertas tisu yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental atau percobaan secara langsung yang diawali dengan treatment waste fiber, proses hidrolisis asam dengan variasi H2SO4 dan H3PO4 masing-masing konsentrasi 4 M dan 6 M serta pengujian karakteristik NFC tersebut. Pembuatan handsheet kertas tisu dengan penambahan dosis NFC, yaitu 0 Kg/T, 1 Kg/T, 3 Kg/T, 5 Kg/T, dan 7 Kg/T. Parameter pengujian physical properties kertas tisu, antara lain: grammature, thickness, tensile strength, tearing strength, dan bursting strength. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya dosis NFC maka semakin meningkatkan nilai strength kertas tisu dengan dosis tertinggi pada 7 Kg/T tetapi pada dosis 1 Kg/T sudah memenuhi nilai standar blank dan dapat menurunkan nilai bulky atau ketebalan kertas tisu dengan dosis terbaik pada dosis 1 Kg/T variasi H3PO4 6 M, yaitu 1,99 cm³/g. Pemanfaatan waste fiber menjadi nanofibrillated cellulose (NFC) cukup efektif dan aplikatif. Hal ini dapat dilihat dari pengujian karakteristik NFC meliputi fiber length, fiber width, dan SEM yang berubah sebelum dan setelah menjadi NFC dan pengaruh penambahan dosis NFC terhadap nilai physical properties kertas tisu yang semakin meningkat walaupun pada dosis rendah