PERBANDINGAN PENGARUH KINERJA DRY STRENGTH (GUARGUM, POLYACRYLAMIDE, DAN CATIONIC STARCH) TERHADAP PENINGKATAN SIFAT FISIK PADA KERTAS LINER

Serat (cellulose) memiliki kekuatan individu untuk saling berikatan karena distribusi individu serat pada lembaran kertas dan ikatan hidrogen yang terbentuk akibat proses penggilingan. Industri kertas coklat menggunakan bahan baku recycled paper yang telah melewati lebih dari satu kali daur ulang sehingga banyak terjadi swelling pada serat dan berdampak pada turunnya nilai strength properties. Oleh karena itu, perlunya ditambahkan chemical additive salah satunya dry strenght agent meliputi guargum, polyacrylamide, dan cationic starch untuk membantu meningkatkan kekuatan fisik kertas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dry strength agent terhadap peningkatan nilai sifat fisik pada kertas liner. Dry Strength tersebut dilakukan perbandingan variasi tanpa perlakuan (blank) dan variasi dosis guargum, polyacrylamide, dan cationic starch masing- masing sebesar 0.1%, 0.2%, 0.3%, 0.5%, dan 0.6%. Pada penelitian ini didapat nilai bursting indeks (kPa) pada dosis 0.1% untuk guargum sebesar 1.47 (kPa), polyacrylamide sebesar 1.34 (kPa), dan cationic starch sebesar 1.39 (kPa). Berdasarkan hasil dan analisis, diperoleh bahwa dosis 0.1% guargum menghasilkan sifat fisik yang sebanding atau lebih baik dari polyacrylamide dengan dosis 0.5% dan cationic starch dengan dosis 0.3% pada nilai bursting strength dan tensile strength. Sehingga diperoleh biaya untuk guargum dosis 1% membutuhkan 3.3 US dollar, untuk polyacrylamide 0.5% membutuhkan 3.8 US dollar, dan cationic starch dosis 0.3% membutuhkan 2.6 US dollar. Untuk cationic starch diperlukan plant khusus untuk pemasakan sehingga membutuhkan lebih banyak energy consumption.