SISTEM PENGERING LEMPUNG UNTUK PRODUSEN KERAMIK SKALA MENENGAH

Pada penelitian kali ini melakukan study kepada industri skala menengah produsen keramik. Industri keramik ini melakukan produksi dengan menggunakan teknik hand building dimana hampir seluruh prosesnya manual menggunakan tangan. Produsen keramik ini merupakan industri yang menghasilkan produk tableware dengan bahan utamanya adalah clay/lempung. Keramik merupakan salahsatu material yang digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki karakteristik yang menampilkan efek visual khusus dan memiliki banyak keunggulan lebih dibanding produk tableware buatan pabrik dengan bahan plastik dan melamin. Keramik menggunakan clay/lempung sebagai bahan bakunya dimana terdapat berbagai jenis yang memiliki karakteristik yang berbeda dan akan menghasilkan visual akhir yang berbeda. lempung yang digunakan untuk membentuk badan keramik umumnya memiliki 7-30% kadar air tergantung cara pembuatannya. Lempung harus melalui proses pembakaran agar bisa menjadi keramik. Sebelum dibakar, lempung harus melalui tahap pengeringan untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalamnya sehingga tidak terjadi kerusakan pada saat pembakaran. Industri keramik ini memiliki kendala cuaca dan kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan proses pengeringan lempung menjadi lebih lama, hal ini menghambat proses produksi karena memakan waktu lebih lama. Disamping itu, pengeringan lempung dengan suhu diatas 50°C mengakibatkan lempung kehilangan kadar air yang signifikan membuat partikel lempung belum mengikat satu sama lain dengan sempurna. Tujuan laporan ini dibuat adalah membuat mesin pengering lempung agar proses pengeringan lempung dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding dengan pengeringan secara tradisional menggunakan sistem air flow sehingga tidak terjadi kerusakan pada lempung.