STUDI PEMBUATAN DISSOLVING PULP DARI BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU UNTUK INDUSTRI TEKSTIL

Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi bambu sebagai bahan baku baru untuk industri pulp Indonesia terkhusus untuk pembuatan produk dissolving pulp, dikarena di indonesia nilai impor untuk dissolving masih tinggi dan bahan baku yang digunakan masih menggunakan tumbuhan kayu. Penelitian ini terdiri atas 3 tahap yaitu tahap prehidrolisa dengan menggunakan air, tahap pemasakan dengan metode kraft pulping dan pemutihan dengan menggunakan metode elemental chlorine free (ECF). Dari hasil penelitian didapat yaitu serpih bambu yang mengalami proses prehidrolisa terjadi penurunan nilai Kappa Number pulp yang dihasilkan yaitu berkisar 4.63% - 14.52% bila dibandingkan dengan serpih bambu yang tidak mengalami proses prehidrolisa sedangkan untuk nilai brightness terjadi peningkatan 0.844% - 2.96% bila dibandingkan dengan serpih bambu yang tidak mengalami proses prehidrolisa. Untuk produk dissolving pulp nilai Alfa selulosa yang didapat adalah berkisar 89.18% - 90.32%.