KAJIAN KERAWANAN DAN POLA ADAPTASI PETANI TERHADAP BENCANA KEKERINGAN DI KECAMATAN CIBARUSAH KABUPATEN BEKASI

Kekeringan pertanian di Kecamatan Cibarusah terjadi setiap tahun, tiga desa yang sering terdampak bencana kekeringan pertanian yaitu Desa Sinarjati, Desa Ridomanah dan Desa Ridogalih. kekeringan yang disebabkan minimnya curah hujan, kontur berbukit dan jenis tanah berbatu sehingga tidak ada resapan air ke tanah. Jika kondisi kekeringan di Kecamatan Cibarusah tidak diatasi, dampak yang dihasilkan dari kekeringan ini akan semakin parah untuk tahun-tahun berikutnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penanggulangan bencana secara bertahap dan komprehensif, dengan salah satu langkah dasar melakukan adaptasi terhadap kekeringan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan rasionalisme, dengan metode kualitatif dan kuantitatif bersifat deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan kekeringan pertanian terdapat tiga kelas kerawanan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pola adaptasi petani di Kecamatan Cibarusah terhadap kekeringan dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti jenis kelamin, pendidikan, usia, lama bertani, dan luas lahan. Petani laki-laki cenderung melakukan strategi adaptasi yang lebih beragam dibandingkan petani perempuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang petani, semakin beragam adaptasi yang dilakukan, sedangkan petani yang tidak memiliki pendidikan menunjukkan adaptasi yang sangat minim, Usia juga mempengaruhi pola adaptasi, dengan petani usia 30-50 tahun lebih sering mencari pekerjaan non-pertanian, sementara petani yang lebih tua fokus pada adaptasi di sektor pertanian. Pengalaman bertani dan luas lahan juga berpengaruh, dimana petani yang lebih berpengalaman dan memiliki lahan lebih luas melakukan adaptasi yang lebih beragam