Rizki, Alkafa Gosya Adi (2024) IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN WILAYAH HINTERLAND DI KABUPATEN GARUT BAGIAN SELATAN. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_ALKAFA GOSYA ADI RIZKI_11319008_AWAL.pdf
Download (338kB)
TA_ALKAFA GOSYA ADI RIZKI_11319008_BAB 1.pdf
Download (422kB)
TA_ALKAFA GOSYA ADI RIZKI_11319008_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (128kB)
TA_ALKAFA GOSYA ADI RIZKI_11319008_JURNAL.pdf
Download (544kB)
Abstract
Terjadi ketimpangan wilayah di Kabupaten Garut antara daerah bagian utara dan bagian selatan dimana pembangunan terpusat di daerah utara dibandingkan daerah selatan. Selain ketimpangan wilayah, terpusatnya sarana prasarana di daerah perkotaan Kabupaten Garut yang letaknya dibagian utara menyebabkan masyarakat yang ada di daerah bagian selatan mengalami kesusahan dalam mengakses sarana prasarana yang terletak di bagian utara tersebut. Selain itu, Kabupaten Garut bagian selatan juga akan mengalami pemekaran wilayah dimana daerah Kabupaten Garut bagian selatan akan menjadi satu Kabupaten baru, yaitu Kabupaten Garut selatan terpisah dengan Kabupaten Garu Salah satu alternatif upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah melalui identifikasi pusat pertumbuhan beserta wilayah Hinterland / wilayah pendukungnya. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Skalogram, Analisis Indeks Sentralitas, Analisis Indek Sentralitas berdasarkan nilai Konig dan Shimbel, dan Analisis interaksi wilayah Model Gravitasi. Berdasarkan hasil analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas, Kecamatan dengan pelayanan wilayah terbaik berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana terdapat pada Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Pakenjeng. Berdasarkan hasil analisis tingkat konektivitas wilayah menggunakan nilai konig dan shimbell, Kecamatan Mekarmukti , Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk, Cibalong dan Cisompet merupakan Kecamatan – Kecamatan dengan nilai konektivitas tertinggi sehingga dapat dibilang sebagai Kecamatan – Kecamatan dengan wilayah yang strategis. Berdasarkan hasil analisis nilai interaksi wilayah, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk, dan Kecamatan Cibalong merupakan Kecamatan dengan nilai interaksi wilayah tertinggi. Berdasarkan rekapitulasi semua analisis, Kecamatan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan di Kabupaten Garut bagian selatan adalah Kecamatan Pameungpeuk, diikuti hirarki 2 yaitu Kecamatan Bungbulang, Pakenjeng, Cikelet serta Kecamatan Cibalong diikuti hirarki 3 lagi yaitu Kecamatan Cisewu, Caringin, Mekarmukti , Cisompet, Peundeuy, Singajaya, Cihurip dan Banjarwangi diikuti hirarki 4 yaitu Kecamatan Talegong dan Kecamatan Pamulihan sebagai wilayah Hinterland atau wilayah pendukung.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Widodo, Heru NIDN0419058204 |
Uncontrolled Keywords: | Ketimpangan wilayah, Pemekaran, Pusat pertumbuhan, Hinterland |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HJ Public Finance |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Perencanaan Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 20 Nov 2024 05:51 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 04:36 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/1086 |