PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN RTH PEKARANGAN RUMAH TINGGAL DI KECAMATAN TAMBUN SELATAN

Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk ke-167 di dunia. Polusi udara ini juga mempengaruhi daerah sekitarnya, termasuk Kabupaten Bekasi. Menurut laporan terbaru Nafas pada tahun 2024, Kecamatan Tambun Selatan di Kabupaten Bekasi memiliki kualitas udara yang sangat buruk. Dampak dari kualitas ini dapat berisiko terhadap kesehatan manusia, pemanasan global, dsb. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, ruang terbuka hijau dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk mencapai target 30% Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kecamatan Tambun Selatan membutuhkan lahan seluas 1.319 hektar. Berdasarkan penyediaannya, RTH terbagi menjadi RTH privat dan RTH publik. Penyediaan lahan RTH publik di Kecamatan Tambun Selatan dirasa sulit, dikarenakan lahan yang terbatas sebagian besar lahan digunakan untuk permukiman. RTH privat berupa RTH pekarangan rumah tinggal dapat menjadi solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan RTH karena keterbatasan lahan, dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di pekarangan rumah tinggal di Kecamatan Tambun Selatan. Sasaran penelitian meliputi: (1) Teridentifikasinya tingkat pengetahuan masyarakat tentang RTH di Kecamatan Tambun Selatan, (2) Teridentifikasinya tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan RTH di pekarangan rumah tinggal, dan (3) Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyediaan RTH di pekarangan rumah tinggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner, yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dianalisis. Metode analisis yang digunakan adalah analisis skoring dan korelasi gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang RTH cukup, tingkat partisipasi masyarakat dalam penyediaan RTH di pekarangan rumah tinggal sangat rendah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat meliputi jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, dan jumlah tanggungan keluarga.