DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH TERHADAP KETAHANAN PANGAN BERAS DI KABUPATEN BEKASI

Kabupaten Bekasi adalah sebagai wilayah lumbung padi di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini memiliki lahan pertanian sawah yang subur sehingga cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Selain itu Kabupaten Bekasi masuk ke dalam wilayah peri�urban karena berbatasan langsung dengan wilayah pinggiran kota besar seperti Kota Jakarta dan Kota Bekasi. Wilayah peri-urban ini menjadikan Kabupaten Bekasi mengalami perkembangan yang pesat dari sektor industri dan permukiman karena untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Akan tetapi, untuk memperluas pembangunan sektor industri dan permukiman lebih banyak menggunakan lahan pertanian sawah. Keadaan ini menjadikan luas lahan pertanian sawah di Kabupaten Bekasi terus mengalami penurunan yang berdampak terhadap ketahanan pangan beras menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak alih fungsi lahan pertanian sawah terhadap ketahanan pangan padi di Kabupaten Bekasi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah konversi lahan pertanian yang terus meningkat, yang berpotensi mengancam ketersediaan pangan di Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang digunakan meliputi persamaan laju alih fungsi lahan, analisis ketersediaan beras dari tahun 2003 sampai 2023, dan analisis skenario ketersediaan beras di masa depan. Data yang dikumpulkan mencakup luas lahan sawah, jumlah sawah baru, luas sawah yang terkonversi, serta data ketersediaan dan produktivitas beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian sawah berdampak signifikan terhadap penurunan ketersediaan pangan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan perlunya kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi lahan pertanian demi menjaga ketahanan pangan di masa depan.