PERBANDINGAN POSISI PENGGUNAAN SOFTENER TANK SEBELUM DAN SETELAH REVERSE OSMOSIS PLANT

Putra, Christopher Riandito Surya (2024) PERBANDINGAN POSISI PENGGUNAAN SOFTENER TANK SEBELUM DAN SETELAH REVERSE OSMOSIS PLANT. D3 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.

[thumbnail of TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_AWAL.pdf] Text
TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_AWAL.pdf

Download (337kB)
[thumbnail of TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_BAB 1.pdf] Text
TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_BAB 1.pdf

Download (192kB)
[thumbnail of TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
TA_CHRISTOPHER RIANDITO SURYA PUTRA_01121013_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (145kB)

Abstract

Sistem RO (Reverse Osmosis) telah menjadi teknologi yang penting untuk memurnikan air yang digunakan dalam proses produksi pengolahan kelapa sawit. Salah satu tantangan utama dalam penggunaan RO (Reverse Osmosis) adalah menghadapi air umpan yang mengandung bahan pengotor dalam air seperti TSS (Total Suspended Solid) atau padatan tersuspensi, TDS (Total Dissolved Solid) atau padatan yang terlarut, dan Gas yang terlarut. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, penggunaan Softener adalah pilihan yang umum digunakan dalam industri pengolahan air. Ada dua jenis desain untuk pengolahan air di RO (Reverse Osmosis) yaitu penempatan Softener sebelum atau sesudah unit RO (Reverse Osmosis). Atas dasar itu maka diperlukan kajian terhadap kedua desain untuk pengolahan air di RO (Reverse Osmosis). Penelitian bertujuan mengetahui dari kedua jenis desain mana yang lebih efisien dan efektif dalam pengolahan air serta mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan air oleh RO (Reverse Osmosis) tersebut. Metode penelitian menggunakan metode analisis dengan menyusun diagram ishikawa untuk mengetahui akar permasalahan dan menggunakan metode 5W+1H untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penyelesaian masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan biaya operasional pengolahan air di Reverse Osmosis Plant di dua pabrik yang berbeda, di BKPM membutuhkan biaya sebesar Rp.1.755 – Rp.3.418/Ton TBS sedangkan di SMGM membutuhkan biaya sebesar Rp.1.015 – Rp.1.736 /Ton TBS. Perbedaan biaya operasional ini dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti pemakaian garam (NaCl) sebagai bahan regenerasi, cartridge filter, dan bahan kimia lainnya berupa Anti Scalant, Biocide, SMBS (Sodium MetaBisulfite), Chloride.

Item Type: Thesis (D3)
Contributors:
Contribution
Contributors/Pembimbing
NIDN
Thesis advisor
Haq, Idad Syaeful
NIDN0405077201
Uncontrolled Keywords: Reverse Osmosis, Softener, Cartridge Filter, Garam, Biaya Operasional
Subjects: Q Science > Q Science (General)
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Vokasi > Teknologi Pengolahan Sawit
Depositing User: Perpustakaan ITSB
Date Deposited: 18 Nov 2024 04:15
Last Modified: 18 Nov 2024 04:15
URI: https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/1016

Actions (login required)

View Item
View Item