ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLIGON DAN METODE BLOK MODEL INVERSE DISTANCE SQUARE DAERAH “X” KECAMATAN KABAENA BARAT KABUPATEN BOMBANA SULAWESI TENGGARA

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi era digital, industri nikel terus berkembang karena segala teknologi canggih yang digunakan pada zaman sekarang, salah satu bahan utama pembuatannya yakni nikel. Oleh sebab itu permintaan produksinya meningkat sehingga banyak perusahaan tambang di dunia menjadikan nikel menjadi sasaran utama untuk di tambang. Sumberdaya mineral dikelompokkan berdasarkan tingkat keyakinan geologinya dalam kategori tereka, terunjuk dan terukur (KCMI, 2011). Estimasi sumberdaya adalah estimasi potensi dari endapan mineral bijih yang berada jauh di bawah permukaan bumi atau dekat dengan permukaan bumi. Metode Poligon dan Metode Blok Model Inverse Distance Square merupakan metode estimasi sumberdaya yang digunakan dalam mengestimasi endapan nikel laterit daerah penelitian. Estimasi sumberdaya dilakukan berdasarkan ketentuan kadar unsur Ni yakni; kadar Ni < 0,8% dikategorikan sebagai Top Soil, Ni > 0,8% dan Ni < 1,5% dikategorikan sebagai zona limonit, dan Ni > 1,5% dikategorikan sebagai zona saprolit. Penelitian ini menghasilkan nilai tonase hasil dari estimasi sumberdaya untuk setiap zona lateritnya. Limonit; metode poligon (3.057,36 ton Ni), dan metode blok Inverse Distance Square (2.297,11 ton Ni). Saprolit; metode poligon (7.188,60 ton Ni), dan metode Inverse Distance Square (6.042,68 ton Ni) dengan klasifikasi sumberdaya tereka.