Asyrofi, Farhan Farid (2022) PERBANDINGAN EFISIENSI OPERASIONAL PEMBORAN ANTARA PILOT HOLE DAN GEOSTEERING PADA SUMUR HORIZONTAL Z-09 LAPANGAN DEEPWATER FH. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_FARHAN FARID ASYROFI_124.18.019_AWAL - Farhan Farid Asyrofi.pdf
Download (390kB)
TA_FARHAN FARID ASYROFI_124.18.019_BAB 1 - Farhan Farid Asyrofi.pdf
Download (154kB)
TA_FARHAN FARID ASYROFI_124.18.019_DAFTAR PUSTAKA - Farhan Farid Asyrofi.pdf
Download (184kB)
TA_FARHAN FARID ASYROFI_124.18.019_JURNAL TA - Farhan Farid Asyrofi.pdf
Download (1MB)
Abstract
Lapangan FH adalah lapangan perairan migas laut dalam di Malaysia yang direncanakan akan dilakukan pengembangan phase 2 untuk meningkatkan produksi pada formasi H150. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan membuat sumur baru Z-09 pada slot yang masih tersedia. Berdasarkan pemboran terdahulu sumur Z-06, yang hanya berjarak 1,6 km dari sumur perencanaan, terdapat indikasi adanya patahan dan ketidakselarasan formasi saat memasuki Horizontal section di trayek 12-1/4”. Karena pemboran sudah menyimpang jauh, maka perlunya dilakukan pemboran secara sidetrack yang membutuhkan waktu dan biaya tambahan. Untuk menghindari kejadian serupa, dilakukannya pemilihan perencanaan mitigasi untuk pemboran sumur Z-09, yaitu dengan pilot hole atau Geosteering. Secara umum, kedua pilihan mitigasi tersebut memiliki tujuan yang sama untuk memastikan kegiatan pemboran sumur baru Z-09 tidak seperti sumur Z-06. Pada mitigasi pertama, dibuat pilot hole secara vertikal dengan menggunakan peralatan PDM. Lubang tersebut dijajaki untuk mengkonfirmasi keberadaan patahan dan kedalaman top reservoir target. Setelah didapatkan informasi yang dibutuhkan, lubang tersebut akan ditutup dan dilakukannya pemboran ulang secara sidetrack. Untuk mitigasi kedua, digunakan peralatan Geosteering yang dilengkapi dengan azimuthal gamma-ray dan resistivity. Dengan menggunakan alat tersebut dapat menjadi kontinjensi saat pemboran memasuki Horizontal section, karena memiliki kemampuan untuk look-ahead sejauh 250 ft sebelum formasi yang ditembus. Dengan kedua opsi mitigasi tersebut, dilakukannya perbandingan berdasarkan perencanaan pemboran, estimasi waktu dan biaya operasional pemboran serta biaya resiko (dengan decision tree). Pada perbandingan waktu pemboran, penggunaan Geosteering lebih cepat 5,3 hari dengan efisiensi sebesar 46,9% terhadap pilot hole. Selanjutnya, perbandingan biaya operasional menunjukan penggunaan Geosteering lebih hemat 3.386.905,35 USD dengan efisiensi sebesar 6,28% terhadap pilot hole. Terakhir, pada perbandingan biaya resiko, penggunaan Geosteering memiliki biaya resiko lebih sedikit dengan selisih 740.796,31 USD dengan efisiensi 15,08% terhadap pilot hole. Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui mitigasi yang lebih unggul adalah dengan menggunakan Geosteering.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Darmawan, Ganesha Rinku NIDN Thesis advisor Silitonga, Samuel Halomoan NIDN |
Uncontrolled Keywords: | Geosteering, Pilot hole, Efisiensi Biaya, Horizontal Driling. |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry Q Science > QE Geology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Perminyakan |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 27 Jul 2024 15:56 |
Last Modified: | 27 Jul 2024 15:56 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/766 |