Syathabi, Ridal (2019) STUDI PENDAHULUAN PENGARUH ROASTING SEBAGAI PRE- TREATMENT UNTUK MENINGKATKAN EKSTRAKSI PELINDIAN BIJIH EMAS SULFIDA. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_123.14.027_RIDAL SYATHABI_AWAL.pdf
Download (184kB)
TA_123.14.027_RIDAL SYATHABI_BAB 1.pdf
Download (109kB)
Abstract
Bijih emas diklasifikasikan berdasarkan kemudahannya untuk diekstraksi menjadi 3 tipe yaitu bijih emas free, bijih emas free milling, dan bijih emas refraktori. Sifat refraktori tersebut umumnya disebabkan oleh 3 hal yaitu emas terperangkap di dalam mineral sulfida seperti pirit (FeS2), arsenopirit (FeAsS), kalkopirit (CuFeS2), spalerit (ZnS) dan galena (PbS) sehingga saat dilakukan pelindian lapisan sulfida menghalangi kontak emas dengan reagen pelindi. Sifat refraktori kedua disebabkan oleh kompleksitas dari bijih emas yang banyak mengandung mineral pengotor dan base metal yang dapat mengkonsumsi reagen pelindi secara signifikan saat proses sianidasi seperti pirhotit (Fe1-xS), arsenopirit (FeAsS) dan markasit (FeS2). Sifat refraktori ketiga disebabkan adanya carbonaceous materials seperti karbon organik, karbonat, clay di dalam bijih emas yang bersifat menyerap kembali emas yang sudah terlindi di laruran atau kondisi ini sering disebut pre-robbing ore. Untuk mengolah bijih berkadar rendah dan refraktori ini diperlukan proses pre- tretment terlebih dahulu seperti roasting, biooksidasi, oksidasi bertekanan tinggi, oksidasi dengan klorin dan ultrafine grinding. Proses pre-tretment bertujuan untuk membebaskan emas dari matriks mineral induknya, sehingga saat dilakukan pelindian partikel emas dapat kontak langsung dengan mineral induknya. Roasting adalah suatu proses pirometalurgi dengan cara mengalirkan udara panas yang bertujuan untuk mengubah senyawa sulfida menjadi oksida. Roasting dipilih sebagai pre-treatment pada bijih emas sulfida karena dapat menghilangkan sulfur dengan mengubah mineral sulfida menjadi oksida sehingga dapat melepaskan logam emas ketika dilakukan proses ekstraksi. Pada penelitian ini dilakukan proses roasting dengan variasi temperatur 300, 350, 400, 450, 500 oC selama 3,4,5 jam. Setelah itu dilakukan uji kelarutan Fe pada reagen HCl untuk menentukan keberhasilan proses roasting. Kondisi roasting terbaik didapat pada temperatur 500 oC selama 5 jam dengan weight loss yaitu 28,1233 % dan kadar Fe larut yaitu 91,2106 %. Untuk melihat hasil ekstraksi emas dilakukan proses sianidasi bijih emas sulfida selama 48 jam dengan proses roasting dan tanpa proses roasting, diperoleh hasil ekstraksi emas tanpa roasting yaitu 47,4318 % sedangkan dengan proses roasting 53,4226 %.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Soepriyanto, Syoni NIDN Thesis advisor Fathoni, M. Wildanil NIDN |
Uncontrolled Keywords: | bijih emas refraktori, mineral sulfida, roasting, sianidasi |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Metalurgi |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 03:58 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 14:09 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/468 |