Marseli, Fresty (2018) STUDI AWAL PEMBUATAN HIDROGEL POLYVINYL ALKOHOL (PVA) / SELULOSA ALGA HIJAU (Cladophora sp.) UNTUK APLIKASI WOUND DRESSING. S1 thesis, Institut Teknologi Sains Bandung.
TA_FRESTY MARSELI_123.14.026_AWAL.pdf
Download (512kB)
TA_FRESTY MARSELI_123.14.026_BAB 1.pdf
Download (144kB)
Abstract
Hidrogel merupakan jaringan 3D polimer yang memiliki kemampuan menyerap sejumlah cairan. Dalam aplikasi medis hidrogel seringkali dipakai untuk pembalutan luka yang memiliki banyak eksudat, seperti pada luka bakar. Hidrogel yang beredar dipasaran saat ini terbuat dari bahan sintetis, seperti Polyurethan dan bahan alami, seperti kitosan. Bahan- bahan tersebut memiliki kekurangan seperti polyurethan yang bersifat tidak biodegradable ataupun kitosan yang mahal dan proses produksinya yang sulit. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan yaitu PVA yang memiliki sifat biokompatibilitas dan biodegradabilitas yang baik. Namun, PVA memiliki kekuatan yang rendah sehingga membutuhkan penguat seperti selulosa yang juga merupakan material biocompatible, biodegradable, dan juga non toxic sehingga aman bagi tubuh. Alga hijau Cladophora sp. merupakan salah satu jenis alga yang ketersediaannya melimpah di perairan Indonesia yang memiliki potensi sebagai penghasil selulosa. Kandungan selulosa pada Cladophora sp. mencapai 18% dan selulosa pada alga jenis ini memiliki kristalinitas yang tinggi. Selulosa dari Cladophora sp. diekstrak melalui beberapa tahap, yaitu perlakuan basa dengan NaOH pada konsentrasi 17,5%, perlakuan asam dengan H2SO4 pada konsentrasi 1M, dan bleaching dengan H2O2 pada konsentrasi 5%. Selulosa yang didapat dari tahap ekstraksi diuji secara kuantitatif menggunakan metode Chesson-Datta, pengujian abu, pengujian protein, pengujian lipid dan kualitatif menggunakan pengujian FTIR. Hasil dari tahap ekstraksi berupa mikrokristalin selulosa (MCC) dipakai untuk pembuatan hidrogel dengan melarutkan selulosa kedalam larutan NaOH urea dan mencampurnya dengan larutan PVA. Campuran larutan dibuat dengan memvariasikan konsentrasi dari PVA dan selulosa dalam perbandingan berat. Pembuatan hidrogel dilakukan dengan metode solution casting dan melalui proses freeze-thawing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses ekstraksi dapat mengurangi kandungan non selulosa pada alga Cladophora sp. secara optimal dan mereduksi ukuran selulosa hingga ke ukuran mikro. Penambahan selulosa pada hidrogel PVA menunjukkan adanya peningkatan sifat mekanik secara signifikan dengan nilai kekuatan tarik pada hidrogel mencapai 4,49 MPa, elongasi 32,34 % dan modulus elastisitas 271,26 Mpa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Contributors: | Contribution Contributors/Pembimbing NIDN Thesis advisor Mardiyati, Mardiyati NIDN Thesis advisor Rizkiansyah, Raden Reza NIDN |
Uncontrolled Keywords: | Alga hijau, hidrogel, mikrokristalin selulosa, polivinil alkohol, wound dressing. |
Subjects: | Q Science > QC Physics Q Science > QD Chemistry T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Desain > Teknik Metalurgi |
Depositing User: | Perpustakaan ITSB |
Date Deposited: | 22 Jul 2024 03:55 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 14:09 |
URI: | https://repository.itsb.ac.id/id/eprint/466 |