PERENCANAAN SHELTER SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA UNTUK DITERAPKAN DI KAWASAN GREEN OFFICE PARK, BSD CITY, TANGERANG

Green Office Park BSD City, Tangerang merupakan kawasan binaan terpadu perkantoran dengan konsep ramah lingkungan. Saat ini Green Office Park terdiri dari lima blok area dan akan terus dikembangkan menjadi delapan blok area dengan luas total sekitar 25 hektar. Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi komuter menjadi alternatif paling baik terutama untuk transportasi jarak pendek-menengah di kawasan tersebut, karena jarak antar area terlalu pendek untuk ditempuh dengan kendaraan bermotor, namun cukup jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki. Kebutuhan shelter sepeda dan fasilitas terintegrasi lainnya masih perlu untuk terus dikembangkan, terutama setelah sepeda listrik menjadi alternatif sarana commuting yang ideal di kawasan tersebut. Di samping itu, sifat wilayah Green Office Park dengan bukaan yang luas serta paparan sinar matahari yang cukup pada beberapa titik, merupakan tempat yang baik untuk menempatkan shelter khusus sepeda listrik dengan sistem charge menggunakan daya dari solar cell panel sebagai bagian dari konsep ramah lingkungan yang diusung Green Office Park.

Penelitian ini memfokuskan diri pada perencanaan shelter solar cell khusus sepeda listrik melalui analisis pola mobilitas karyawan dan lingkungan berikut pengembangan desain shelter sebagai bagian yang tidak terpisah dari penelitian ini. Hasil wawancara dengan pengelola BSD City Tangerang dan pengelola Green Office Park, menunjukkan bahwa keberadaan shelter solar cell merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan rating green building. Hasil studi menunjukkan bahwa pergerakkan karyawan SML memiliki pola cukup seragam, yaitu pergerakan dari area kantor sekitar ke Sinar Mas Land Plaza untuk melakukan rapat rutin, dan pergerakan dari area sekitar menuju The Breeze saat jam makan siang. Rata�rata jarak setiap area tersebut adalah 200m dengan luas area masing-masing sekitar 4000m2 .

Sebanyak 105 karyawan Sinar Mas Land di area Green Office Park dipilih sebagai responden karena merupakan populasi paling relevan untuk mengukur kebutuhan shelter sepeda. Data kuesioner diolah menggunakan metode slovin dengan margin error 10%. Hasil olah data kuesioner menunjukkan bahwa persentase terbesar memiliki preferensi berjalan kaki sejauh 500 meter, yaitu sebesar 26,6%. Hal ini diakibatkan karena kondisi saat ini di Green Office Park tidak disediakan sepeda dan tidak ada moda lain yang dapat digunakan secara mudah oleh karyawan. Urgensi kebutuhan sepeda berikut shelternya muncul saat responden ditanya mengenai preferensi berjalan mereka menuju shelter bila sepeda dan shelter disediakan oleh pengelola. Preferensi berjalan karyawan berubah drastis, yaitu menjadi 0-100 meter yang mencapai 29,4% sebagai persentase terbesar, dari yang sebelumnya 500 meter. Karyawan yang masih memiliki preferensi berjalan kaki sejauh 500 meter hanya 10,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sepeda dibutuhkan oleh karyawan untuk mobilitas mereka di area Green Office Park, dan penyediaan fasilitas pendukung berupa shelter sepeda menjadi relevan. Selaras dengan hal tersebut, penelitian ini juga mendukung misi ITSB untuk mengaplikasikan E-Bike ITSB di lingkungan Sinar Mas Land. Berdasar pada hal tersebut, maka objek sepeda yang dijadikan acuan sebagai pertimbangan desain shelter, baik dimensi maupun fungsi, adalah E-Bike ITSB. Hasil studi menunjukkan bahwa shelter sepeda harus dibuat dalam dua tipe, yaitu tipe stasiun pengisian yang ditempatkan di setiap titik acu, yaitu Sinar Mas Land Plaza, GOP 9, GOP 6, dan Marketing Office; serta tipe shelter transit yang disebar di The Breeze sebagai destinasi.