ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA KRL TERHADAP FASILITAS ALIH MODA DI STASIUN MANGGARA

Jabodetabek adalah wilayah metropolitan yang terdiri dari beberapa kota termasuk Jakarta. DKI Jakarta memiliki populasi besar dan tingkat urbanisasi yang tinggi. Mobilitas penduduk mendorong mobilitas komuter sehingga perlu kebutuhan akan transportasi umum terpadu khusunya dalam integrasi antarmoda. Kehadiran KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai sebagai salah satu alternatif untuk menampung mobilitas penduduk dalam jumlah yang besar khususnya yang berasal dari JABODETABEK. Namun, meskipun terdapat fasilitas transportasi yang memadai, pelayanan konektivitas antarmoda di Kawasan Stasiun Manggarai masih belum memnuhi harapan masyarakat, mengakibatkan efektivitas dan efisiensi perjalanan yang kurang optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan preferensi komuter KRL Jabodetabek dalam upaya peningkatan pelayanan khususnya terkait dengan Fasilitas alih moda di Stasiun Manggarai. Pendekatan pemilitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk karakteristik responden. Analisis Statistik Deksriptif (mean), IPA (Importance Performance Analysis), CSI (Customer Statification Index) untuk tingkat kepuasan dan tingkat harapan terhadap pelayanan stasiun dan fasilitas alih moda di Manggarai. Hasil analisis menunjukkan bahwa menurut tingkat kepuasan dan harapan fasilitas alih moda stasiun terdapat 3 fasilitas yang masih memiliki tingkat penilaian yang perlu diperbaiku diantaranya yaitu fasilitas; Jalan Penghubung, ruang tunggu alih moda, dan fasilitas reservasi dan ticketing. Dengan nilai customer satisfaction index sebesar 0,86 atau 86% dan termasuk kategori yang cukup baik. namun jika dibandingkan dengan harapan pengguna jasa, masih perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas alih moda sehingga dapat meningkatkan kelancaran fasilitas alih moda di Stasiun Manggarai. Dan untuk frekuensi angkutan alih moda di Stasiun Manggarai dikatakan masih rendah karena waktu eksisting, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan waktu tunggu yang diinginkan yang memiliki nilai rata-rata 4,2 menit.